Akhir- akhir ini aku sering sekali mendengar berita tentang tawuran, bentrok, demo yang terjadi baik dikalangan pelajar, masyakat, maupun antar suku. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara lain. Bukan hanya saat ini, tapi beberapa tahun yang lalu juga terjadi hal seperti itu. Miris. Sudah banyak korban, rakyat sipil yang sebenarnya tidak tahu-menahu, tidak salah apa-apa ternyata juga ikut menjadi korban perbuatan mereka. Lalu, kita sebagai warga negara yang baik, sebagai pemuda masa kini, apa yang harus kita lakukan untuk mencegah dan menanggulaginya?
Menurutku tawuran itu suatu tindakan penyimpangan sosial, bisa dengan perkelahian, bentrokan, kekerasan, tindakan kurang layak yang dilakukan oleh sekelompok orang, sekelompok suku atau sekelompok masyarakat yang menimbulkan hal negatif. Tawuran sendiri memang identik dengan kota besar, tapi tak jarang pula, sekelompok suku, masyarakat desa juga melakukan tindakan yang sama.
Inti dasar dari tawuran sendiri adalah ketidaksamaan diantara kedua belah pihak yang bersiteru. Perbedaan tersebut bisa dari banyak hal, seperti perbedaan status sosial antar sekolah, perbedaan pendapat, perbedaan latar pendidikan dan sebagainya.
Sering kali tawuran identik dengan pemuda. kenapa demikian? Karena pemuda cenderung mengutamakan teori, mengggunakan dasaran otak bukan perasaan dan realitas yang terjadi saat ini. Jiwa mereka masih sering terbakar dengan hal-hal yang menyangkut tentang harga diri. Seharusnya mereka juga tahu, harga diri tidak hanya diukur dari materi, otak, baju dan sebagainya. Tahukah mereka? Saat kita bisa menghargai orang lain, maka sesungguhnya kita juga telah menghargai diri kita sendiri.
Lalu bagaimana cara mencegah dan menanggulangi tawuran tersebut?
Seperti halnya sifat gen, seseorang itu terbentuk dari gen bawaan lahir dan faktor lingkungan. Ada dua faktor penting untuk mencegah dan menanggulangi tawuran, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Foktor Internal
Orang Tua
Kita sebagai orang tua wajib memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak. Pendidikan yang baik bukan berarti harus bersekolah tinggi, mendapat gelar dan lainnya. Sekolah tinggi itu faktor plus jika memang kita sebagai orang tua mampu untuk membiayainya. Pendidikan yang lebih diutamakan adalah pendidikan agama. Karena banyak hal yang sifatnya religius dapat mengendalikan pola pikir anak kita. Kita sebagai orang tua juga harus menanamkan hal-hal positif untuk bekal anak kita dilingkungan masyarakat.
Diri Sendiri
Kita sebagai pemuda harus berusaha mensugestikan diri bahwa kita ini adalah calon pemimpin masa depan yang akan jadi panutan dan contoh rakyat kita nanti. Hal yang kita lakukan saat ini akan berdampak besar pada kehidupan kita dimasa depan. Jika hari ini kita terus saja melakukan perbuatan negatif seperti tawuran gara-gara hal sepele, lalu jika kita sudah tua apa yang akan terjadi? Itu pun jika kita masih selamat saat tawuran, kalau tidak? Tak ada sedikit pun kebanggaan jika mati karena ikut tawuran. Justru hal ini akan meninggalkan sebuah noda hitam dikeluarga kita.
Faktor Eksternal
Lingkungan Sekolah
Saat kita menjadi pendidik, seharusnya kita tidak hanya menanamkan materi pelajaran yang akan masuk ujian, tapi juga kita harus menanamkan perilaku sosial untuk anak didik kita. Beri contoh mereka tentang tindakan sosial yang berdampak positif dan juga yang berdampak negatif bukan untuk diikuti tapi untuk diambil manfaatnya.
Lingkungan Masyarakat
Dalam masyarakat, kita wajib memilih teman kita dalam bergaul. Bukankah kerap kali ada perumpamaan, jika kita dekat dengan penjual terasi, maka kita akan ikut bau terasi. Tapi jika kita bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kita akan ikut wangi. Meskipun ada beberapa orang mengibaratkan bahwa air laut itu asin tapi tidak semua didalamnya ikut asin. Memilih bukan berarti pilih-pilih dalam pertemanan. Tidak ada salahnya jika kita memilih teman yang bisa membawa kita ke hal-hal yang sifatnya positif. Sebagai pemuda, kita juga harus mengisi waktu dengan kegiatan positif yang dapat berguna untuk masyarakat.
Masyarakat, pemerintah dan warga negara lain juga memiliki peranan penting dalam membina, memberi contoh kepada pemuda kita. Cari tahu tentang kegiatan yang dilakukan oleh pemuda kita. Rangkul mereka untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan tanpa ada perselisihan.
Mari kita sama-sama mencegah dan menanggulangi tawuran. Minimalkan segala perbedaan yang bisa menimbulkan tawuran dan pertentangan. Kita memang diciptakan dengan berbagai perbedaan, tapi kita tetap satu untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang damai. Dami itu indah. Hidup Indonesia, We Love Indonesia :hepi
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu : Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran oleh Tamanblogger.com
18 comments
hayuuukk, bersama-sama cegah tawuran sebisa dan sebaik mgk...di mulai dr lingkungan terdekat/terkecil yg akan menjadi gerakan bersama
Sepakat dengan poin2nya. Good luck yaaaa:)
Terima kasih atas partisipasi sahabat.
Salam hangat dari Surabaya
say no to Tawuran.. say yes to the tulisan hehehe
sukses kontesnya Jiah..
Hi Nama saya Egi
Tawuran adalah permasalahan yang timbul akibat pertumbuhan anak muda yang kini mencari identitasnya.
Tulisan yang bagus
Saya setuju dengan point2 untuk mencegah tawurannya. Pendekatan, care ari orang tua, bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak. Dan anak yg percaya diri biasanya ogah tawuran yg tak bermanfaat itu. Semoga sukses dengan kontesnya
good luck untuk kontesnya, ya. semoga tawuran bisa berkurang lalu sama sekali hilang. amen.. :)
Tawuran yang terjadi antar pelajar di sebabkan rasa gengsi semata. Menurutku cara yang ampuh adalah mengadakan acara bersama yang melibatkan kedua sekolah tersebut. Misal olah raga, perlombaan dll.
teman ... seperti nya itu yang paling kuat pengaruhnya :D
Semoga tidak ada tawuran lagi ya.. Usul-usul yang disarankan menarik juga dan semoga bisa terwujud.
Keluarga itu filter untuk segala hal negatif yg datang dr luar, jadi peran orang tua sangat2lah penting disini...
Karena yg namanya tauran itu hanya dilakoni sm orang2 BEGO! Apapun alasannya
wah,,, gimana gak tawuran, wong kayaknya gak punya aktifitas apa2 lagi.. hehe..
Semoga gerakan yang dikemas dalam bentuk kontes menulis ini bisa memberikan pengertian dan pemahaman bahwa tidak ada keuntungan ataupun kebaikan yang didapat dari tawuran, apapun yang menjadi alasan. Semoga sukses di kontes, Mbak.
setiap minggu di tempatku jg ada tawuran, bahkan pernah malam2 enak2 makan nasi goreng, ehh di depanku pas ada yg kejar2ran pake motor sambil sebet2tan pedang, ett dah kayak di film2.
jakarta punya cerita. seru dan mengharu
stop & katakan tidak untuk tawuran apapun alasanya
yeah, jangan ada tawuraaaan~ hip hip huraaaa....!!! :) hohoho
Ikut partisipasi di GA Lovely Little Garden yuuk..
http://niken-bundalahfy.blogspot.com/2012/09/lovely-little-garden-first-give-away.html
ngeri memang liat tawuran, apalagi udah pake sajam sejenisnya. moga pihak terkait lebih serius menanganinya :)