Ku tatap langit gelap
Ku tak melihat rona bahagia darinya
Dan kini aku hanya bisa berharap
Dari balik jendela
Suara gemuruh bersautan
Hujan pun datang merayap
Aku tak suka hujan
Entahlah, hanya gelap
Tapi, itu dulu
Sebelum kedatangan Gadis Berpayung Hijau
Iya gadis itu
Gadis yang lewat dengan payung hijau
Dia
Menenggelamkanku dalam rasa
Setiap hujan, aku selalu melihatnya
Tanpa letih, aku selalu memperhatikannya
Saat ini
Aku sedang belajar pada hujan
Aku menari
Menikmati tiap tetesnya
Aku
Seolah melihat senyum gadis itu
Gadis berpayung hijauku
Hanya dia yang mampu
Ah... hujan
Kenapa kini kau datang?
Kau benar-benar membuatku tersiksa
Menikmatimu tanpa gadis berpayung hijauku
Hujan....
Aku merindunya
Siapa dia?
Gadis yang mencuri jiwa
Seolah seperti menunggu hujan
Tak tahu kapan datang dan kapan pergi
Tapi, aku yakin ada yang indah
Saat pelangi mulai menyapa
Puisi ini diikutsertakan dalan Giveaway Semua Tentang Puisi
Notes : November rain mau berakhir.... Baiknya ngepos ini aja :uhuk
Happy blogging :hepi
Happy blogging :hepi
11 comments
Rindu memang bisa pada siapa saja. Dan hujan menyertainya dengan syahdunya.
Siapa mbak gadis berpayung hijau itu...?
november rain yah :D
di surabaya masih jarang hujan meskipun udah november
loh kok kejadian dimari...jeruk mangane jeruk ???
hahaha....mantep tuh gadis berpayung hijau. tp klo emg rindu berat emak berpayung ungu akan menggantikan posisinya. Mauuuu ????
ikut menari bersama hujan, dan menyukainya.
`takdir cinta tak pernah salah..
mbak,saya beli payung hijaunya 1 #eh
pas banget, dijepara kan ujan terus hehehe
gadis-berpayung-hijau yang tak terlihat lagi ya, hujan pun membuat ingatan akannya semakin terasa.. hmmm
siapa gadis berpayung hijau itu? ^^
halo jiahh lama tak bersua hehe
wah... puisinya mendung... :')
hai makasih udah ikutan GA nya
tunggu pengumumannya tanggal 1 Januari 2013 ya ;)
Di sini hujannya masih timbul tenggelam. Hahaha