Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Atran : When You're Away

“Ini… pakai ini buat bunuh aku yah…” katanya.
“Ha?”
“Tolong?”
“Sinting!”

Pembicaraan pertama kali antara Kalea dan Atran.

“Cucuku normal! Haha, normal! Padahal saya pikir dia homo!”

Ucapan Kek Taka, Kakek Atran yang diberi laporan ketika Atran mencium Kalea.





Ayo, keluar nanti malam.
Nonton film?
Makan di kafe?
Jalan-jalan ke toko buku?
Yah, seperti yang kau lakukan saat kencan dengan Dewi, gitu deh…


Surat kecemburuan Kalea yang Atran simpan di buku matematikanya.



“Kau lihat awan itu? Dia mirip kepala dinasaurus,”
“Menurutku mirip tengkorak,”
“Yang itu mirip mobil sport!”
“Itu kan mirip batu nisan?”
“Nah, kalau yang itu, seperti bunga yang sedang mekar, kan?”
“Iya betul, bunga kamboja!”
Kalea cemberut. “Kau tahu kau manusia paling tidak romantis sedunia!”

Kencan di kuburan Kalea Atran sebelum Atran ke Florida.



Ini karena dia, hanya Atran. Yah hanya Atran yang bisa membuatku tersenyum geli saat mengingatnya :uhuk . Seperti Atran saat mengingat Kalea, semuanya jadi lebih mudah. Sebentar, ini aku ingat Atran, atau ingat penulisnya ya??? Hihiih


Atran : When You're Away merupakan calon novel karya Mbak Annesya admin Heartchime penulis novel Ubur-Ubur Kabur. Sebelumnya, aku pernah menulis review Masihkah yang juga calon novel Mbak Annesya dan Insya Allah keduanya akan dilempar ke penerbit *sadis :uhuk


Atran : When You're Away bercerita tentang kisah cinta sederhana antara Atraneza Saputra dan Kalea Alexandra, dua makhluk berbeda karakter seperti Yin Yang. Awal pertemuan mereka menyisakan kesan yang kurang baik karena Atran dianggap telah melempar kutukan pada Kalea. Apa ini cerita mistis nan horor? Oh tidak. Meskipun banyak setting di kuburan Belanda, atau adegan kesurupan, dijamin ini bukan cerita horor.


Seperti yang telah dikabarkan, Atran telah melempar kutukan dan satu demi satu kesialan terjadi pada Kalea. Setelah sharing dengan Debora teman sebangku Kalea yang bentuknya seperti Sadako, Kalea memutuskan untuk mematahkan kutukan Atran. Didatangilah si Atran yang sedang menggali kubur untuk mencabut kutukannya. Iya, ada yang patah memang, tapi bukan kutukan melainkan tangan Atran, wakaka :uhuk


Katanya sih, seseorang tidak perlu menjadi cerdas untuk dicintai dan mencintai. Begitu juga kisah cinta mereka. Atran yang malas sekali hidup, menemukan sosok Kalea dan akhirnya memilih untuk tidak melepaskannya. Atran juga tidak banyak bicara, menggombal, mengungkapkan kata-kata seperti seorang pujangga. Cukup dengan tatapan mata ketulusan, semua tersampaikan sudah.

Jangan bicara terlalu banyak.
Karena kata-kata adalah penjara.
Membungkam rasa.
Mematikan indra.

Jangan melihat terlalu banyak.
Karena mata itu menipu.
Mengelabuhi.
Memanipulasi hati.

Jangan mendengar terlalu banyak.
Karena telinga sering salah.
Distraksi mengancam.

Peluk. Dekap. Rasakanlah.
Letakkan otakmu, hentikan dari kinerjanya.
Ada rasa yang perlu direkam dalam diam
~Annesya

Lalu apa yang terjadi dengan mereka?


Yang namanya cinta, pasti ada ujiannya. Setelah dua tahun mereka pacaran, Ayah Atran tiba-tiba datang dan memintanya untuk ikut ke Florida karena ibu Atran memerlukannya. Walaupun dalam bibir Kalea rela, tapi toh kenyataannya mereka tetap merasa sakit karena perpisahan.


Long Distance Relationship menjadi cara untuk mempertahankan hubungan mereka. Lewat surat, kalimat sederhana, mereka menyampaikan kerinduan yang mendera dada. Pertanyaannya, hari gini si Atran sama Kalea ngga gahul amat yah? Ada Telfon, ada e-mail, ada G-Talk, ada KakaoTalk, ada FB, Twitter, kenapa pilih pakai surat kertas coba? Biar romantis? hihih :uhuk


Something Wrong, dua tahun terakhir Atran tidak mendapat surat Kalea, begitu pula sebaliknya. Masing-masing merasa terbuang, sakit tapi tetap mencintai dalam diam. But, life must go on dan Kalea memutuskan untuk menerima cincin dari Rama. Rama? Siapa Rama? Rama itu mah suaminya Sinta *NgomonginWayang


Lalu apa yang terjadi lagi? Haruskah Kalea menikah dengan Rama sementara hatinya masih saja mengingat Atran?


Cerita yang manis dan sederhana. Dibalut dengan puisi manis yang tidak menye-menye. Bahkan hanya dengan mengingat adegan mereka, aku bisa senyum-senyum sendiri. Kalau disuruh memilih antara Ares Masihkah atau Atran, hem aku mau dua-duanya *MarukModeOn :uhuk


Atran : When You're Away, menampilkan sesosok laki-laki yang berbeda. Pemuda tampan yang horor agak dingin gitu deh. Kalau Atran bisa bicara dengan angin, aku yakin kita juga bisa. Alam berbahasa dan kita pun bisa mendengarnya, kalau mau. Hanya dengan diam dan merasakan keberadaannya :smile


Baiklah, ini memang kisah anak muda, tapi aku lebih suka menggambil hikmah ini. Dalam beberapa bagian ditampilkan sesosok Ibu Atran yang bak Bidadari turun dari langit. Aku pun tak akan menolak jika jadi menantunya karena aura kita sama :uhuk . Sikap Atran yang aneh bin ajaib lahir dari sikap Ibunya yang juga aneh. Ibunya yang agak Psiko menginginkan Atran seperti yang dia mau. Nah, selayaknya kita sebagai orang tua membebaskan anak kita menjadi yang mereka mau. Tugas kita adalah membimbing mereka, menasihati mereka.


Well, penasaran?
Mari kita sama-sama berdoa agar tuh calon novel segera diproses sama penerbit :smile . Thanks a lot to Mbak Annesya yang sudah mau balas e-mail gejeku. Thanks karena sudah mau berdiskusi geje, yang bener-bener kadang bikin ngakak.


Hidup tidak selamanya maju. Kadang kita juga mengingat berjuta detik yang telah berlalu. Mengingatnya menjadikan kita belajar dan bergerak lebih baik menuju masa depan. Dan ketika kita bertemu lagi, aku tak perlu menanyakan darimana kamu. Yang jelas, saat ini aku bersamamu, melihatmu kembali, bukankah itu sudah cukup membahagiakan? Jika ending itu hanya sebuah hayalan, bukankah itu sah-sah saja? Semua tergantung pada presepsi kita sebagai pembaca :smile



Cinta abadi adalah cinta yang tak kembali
Dalam malam kita diam
Hanya denganmu
Cukup dengan mengingatmu
Semua menjadi lebih mudah
Tak perlu mengucapkan banyak kata
Karena saat mata kita terbuka
Itu sudah lebih dari sekedar kata
Pejamkan matamu
Rasakan debaran jantungku
Dengarkan suara angin
Yang selalu membisikkan
Aku mencintaimu
~jiah

7 comments

Lidya Fitrian said...

walah kencannya dikuburan :)

beli buku online said...

pake surat biar lebih romantis, ku tau rasanya itu :)

Ria Tumimomor said...

semoga calon novel naik status jadi novel setelah diterbitkan :)

Penghuni 60 said...

hari gini msh pake surat?
:P
tp tak apalah biar kantor pos gak sepi, hehe

Unknown said...

ini review novel ya sob?

Ayu said...

walah kisah LDR lagi... *beringsutmundur*

Dannesya said...

ahak ahak ahak... i love you darling...