Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan
Akhir-akhir ini sering sekali muncul berita tentang komunitas geng motor yang meresahkan masyarakat. Banyak kegiatan yang sebenarnya tidak berguna justru malah membuat orang lain ketakutan. Banyak kegiatan yang menurut mereka mengasyikkan tapi malah membuat keributan di jalanan gara-gara aksi balapan liar mereka. Sebenarnya apa sih yang mereka cari?
Oke, mereka memang bagus karena bisa bergaul dengan orang lain, bisa bersosialisasi dengan banyak orang yang memiliki persamaan hobi atau pun tahta strata sehingga sanggup membentuk sebuah komunitas. Tapi toh kalau komunitasnya justru menuju hal-hal negatif, apa gunanya?
Apa yang mereka inginkan? Ya, aku tahu, sebagai anak muda mereka memang sedang mencari jati diri. Jati diri sebenarnya bisa terbentuk jika kita peka sejak kecil dan menampung apa-apa daya kreatifitas yang kita miliki di tempat yang tepat dengan orang yang tepat.
Kenapa tempat dan orang yang tepat?
Kita, manusia diciptakan memilik keunggulan dan kekurangan masing-masing. Kita bisa membicarakan suatu hal, hobi misalnya dengan orang yang memiliki minat yang sama. Dengan begitu, kita bisa mendapat nasihat atau bimbingan mana yang tepat karena mereka tahu, dampak positif maupun negatif dari apa yang akan kita lakukan.
Saat tepat, kenapa butuh waktu yang tepat? Ya, ada kalanya hobi memang harus diasah dari kecil supaya bisa terlatih dengan baik saat dewasa nanti. Dengan waktu yang tepat untuk melatih hobi tanpa memforsirkan diri, insya Allah semua akan berjalan dengan baik.
Bagiku, komunitas yang baik adalah komunitas yang bisa membawa anggotanya menuju hal-hal positif. Sebut saja komunitas pecinta lingkungan dimana para anggotanya diajak untuk mencintai lingkungan hidup. Misalnya saja dengan mengadakan kegiatan penanaman tanaman atau pohon, mendaurulang sampah.
Semua yang mereka lakukan bisa bermanfaat bukan hanya untuk masyarakat tapi untuk bumi kita. Dengan kegitan penghijauan atau go green, lapisan ozon yang berlubang bisa terselimuti lagi. Bukankah itu sangat menyenangkan?
Aku tak habis pikir, kenapa masih ada komunitas tidak jelas tapi justru di gandrungi. Ada komunitas underground yang katanya suka berpakaian hitam. Entah kegiatan apa yang mereka lakukan, apa bisa bermanfaat untuk orang lain? Paling semuanya hanya menyenangkan anggotanya.
Parahnya, para komunitas underground atau komunitas geng motor ini mereka memiliki solidaritas yang kuat. Jadi, jika ada anggotanya yang bermasalah dengan satu orang atau komunitas lain, maka semua anggotanya akan mendukung habis-habisan tanpa peduli mereka salah atau benar.
Bagaimana jika posisinya mereka yang salah tapi tetap saja melakukan tawuran atau peperangan? Ujung-ujungnya masyarakat sipil yang menjadi korban. Apa mereka juga tidak berfikir jika peperangan yang mereka lakukan itu membahayakan diri mereka dan orang lain? Akan banyak pertumpahan darah gara-gara hal sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik-baik.
Ah, komunitas. Sebagai blogger dan masyarakat yang baik, ada baiknya jika kita membantu memberi penyuluhan untuk mereka. Mengarahkan mereka untuk bergabung dengan komunitas yang berdampak positif yang bisa berguna untuk orang lain, masyarakat, negara atau bahkan bumi.
Kita bisa memberikan sample-sample dari artikel-artikel tentang kegiatan yang mereka lakukan. Bagaimana cara pemanfaatannya hingga mengarahkan mereka untuk menjadi seseorang yang bisa dibanggakan.
Jangan pernah berhenti untuk mengajak orang lain menuju kebaikan. Aku yakin, menjadi sesuatu yang baik itu tidak pernah merugikan tapi justru akan mendatangkan keberkahan yang berlimpah. Jadi, bagaimana dengan komunitasmu?
9 comments
ya begitulah indonesia.. #miris
aku belom nulisssss
masuk di komunitas yang baik dan bermanfaat saja ya kalua bisa
masuk di komunitas yang baik dan bermanfaat saja ya kalua bisa
mengenaskan sekali ya komunitas geng motor itu, berpengaruh buruk ke maasy sekitar
Alhamdulillah komunitas yang saya ikuti berada pada jalan yang benar dan memberikan manfaat yang baik, bahkan luar biasa lho, Jeng. :)
Jangan salah loh, untuk komunitas underground gak sesangar yang kamu kira kok. Bahkan kadang mereka juga melakukan kegiatan sosial dengan caranya. Mungkin soal beda alam dan kostum saja yang membuat masyarakat sedikit memincingkan mata saat melihat mereka.
Saya rasa kita bisa ambil pelajaran kok dari komunitas itu, tentang solidaritas dan kekompakannya. Kenapa kita juga gak bisa terapkan dalam aspek kehidupan positif kita.
makasih buat tulisannya... :)
setuju. komunitas dibentuk sejatinya adalah bisa membuat para anggotanya menjadi lebih baik.