Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Prompt #14: Desa Berselimut Salju



Di suatu desa yang damai, hiduplah sepasang suami istri yang bertahun-tahun menikah tapi belum dikaruniai anak. Mereka selalu minta pada Dewa agar mereka dianugerahi anak-anak untuk menemani mereka di usia senja. 


Di usia pernikahan mereka yang keempat puluh, akhirnya Dewa mengabulkan permintaan mereka dengan menganugerahi empat anak kembar dengan syarat bahwa setelah dewasa nanti salah satu dari anak mereka harus dipulangkan ke langit. Mereka setuju dan lahirlah keempat anak yang dijanjikan itu. Keempat anak mereka bernama Haru, Natsu, Aki dan Fuyu. Mereka hidup bahagia, damai sejahtera. 


Setelah mereka beranjak dewasa, desa yang mereka tinggali dilanda paceklik panjang. Orang desa kelaparan dan banyak yang meninggal. Menurut tetua desa, Dewa sedang murka karena ada manusia yang tidak menepati janjinya.


“Ibu, biar aku saja yang pulang ke langit.” kata Haru anak pertama mereka.
“Jangan Kak, biar aku saja.” sambung Natsu.
“Kakak berdua ini apa-apaan sih. Biar aku saja.” kata Aki.
“Sudahlah Kak, biar aku saja. Aku adik bungsu kalian, Dewa pasti sangat menginginkanku.” ucap Fuyu.


Mereka berempat tetap bersikukuh dengan pendapat masing-masing. Dalam hati mereka berdoa, mengamini setiap saudara mereka yang mau kembali ke langit.


“Kamu yakin mau kembali ke langit?” tanya Natsu pada Fuyu di sebuah tempat dekat jurang.
“Tentu saja tidak. Aku belum menyatakan cinta dengan Himawari. Tak mungkin aku pergi meninggalkannya.”
“Lalu siapa yang harus pergi?”
“Kenapa tidak Kakak saja?”
“Aku? Tidak. Kamu saja!”
“Kenapa?” tanya Fuyu sambil mencengkeram erat tangan Natsu.
“Lepaskan!”
Fuyu tak sengaja mendorong badan Natsu hingga berada di tepian jurang.
“Kak, pegang tanganku.” kata Fuyu.
Keduanya saling berpegangan tangan. Natsu berhasil naik lagi ke atas. Sedetik kemudian Natsu mendorong badan Fuyu dan …,
“Kak….”
Suara Fuyu terdengar menggema.
“Aku juga mencintainya.”


Sehari kemudian, butiran putih turun dari langit. Dalam hitungan jam, desa yang mereka tempati tertutup oleh salju. 

***

Notes :
Haru : Musim semi
Natsu : Musim panas
Aki : Musim gugur
Fuyu : Musim dingin

MFF

14 comments

kartika kusumastuti said...

wow! yg terkeren memang selalu datang terakhir ya. hehehe. sumpah ini keren. :D
memenuhi semua syarat FF. :)

Istiadzah said...

Konfliknya kurang, menurutku. Terus, itu prolognya ga penting deh buat ff, soalnya (sependek pengetahuan saya) FF selalu dimulai dgn konflik cerita. :)

Jiah said...

@ mak kartika : kayaknya lbh ke dongeng dr pd FF hihii

@ mak isti : emang gak penting tuh prolognya heheh, iseng mau blajar dongeng tapi kurang pas eksukusinya :D

tq lho buat masukannya ^^

Dannesya said...

natsu nakal! nakal! nakal! #ceplesiAe

kasian fuyu... huhuhu

Kinzihana said...

Aku setuju sih sama mak kartika ini keren konfliknya mak jiahhh .. sueweerrrr :)

Lidya Fitrian said...

karena aku gak ngerti syarat2nya , aku sih menikmati saja ceritanya :)

Susi Susindra said...

Menyimak...
tadinya kukira cerita asli loh. ternyata... :)

Carolina Ratri said...

nah iya. sebenernya konfliknya bagus. Idenya bagus. Tapi terlalu banyak telling. Berlaku untuk dongeng, tapi kalo buat dongeng ya kok ada dorong2an di jurang :)))

Jadi kesimpulannya...

Jiah, kamu mau bikin apa?

hahahahaha...

Dannesya said...

jiah, aku galooo nih #komenMahaPenting

Penghuni 60 said...

knp harus Fuyu sih?

Latree said...

setuju sama Carra.
sebenarnya ini bisa selesai dalam tiga paragraf dengan gaya bukan dongeng.

kutantang kamu ;)

Nurmayanti Zain said...

Jiaaah, aku sukaaa sekali. Suka sekali, intrik si fuyu dan natsu <3

Akhmad Muhaimin Azzet said...

membacanya, serasa aku di sana...

Ririe Khayan said...

Jadi yg jadian sama HImawari, bukan Fuyu dunk?