Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Ramadhan Terakhir

Bismillahirrahmaanirrahim....
Andai Ramadhan ini adalah bulan terakhir untuk sahabat, ceritakan 1 impian yang ingin sekali sahabat wujudkan di bulan ini.

Aku punya 100 mimpi yang ingin kuwujudkan. Meskipun sampai hari ini keseratus mimpi itu masih belum tertulis dalam diaryku. Mimpi yang [tak] sempurna memang tapi aku berusaha untuk mewujudkannya, apa pun itu.


Kita tidak pernah tahu kapan jodoh, rejeki, mati datang menghampiri kehidupan kita ini. Yang jelas semuanya pasti. Mereka dekat jika kita mau mendekat. Mencoba menjadi magnet untuk setiap mimpi, rizki, dan jodoh. Bagaimana dengan kematian? Ya, mati juga pasti dan begitu dekat dengan kita. Tak peduli usia, dimana kita berada, sedang apa. Kalau saatnya mati ya mati. Yang ada kita harus mempersiapkan segalanya. Mempersiapkan diri untuk menjemput jodoh kita, menjemput rizki kita dan bersiap untuk bekal mati kita. 


Andai ini ramadhan terakhirku, apa yang akan kulakukan? Apa aku ingin menikah? Ya, aku ingin, tapi itu bukan prioritas utamaku saat ini.


Dalam 100 mimpiku aku menulis, "Ingin membuatkan usaha orang tua". Aku tahu benar, untuk mewujudkan mimpi ini banyak tangga yang harus kulewati. Paling tidak aku punya harus punya usaha sendiri, punya uang hingga akhirnya bisa memenuhi kebutuhan orang tua dan pastinya membuatkan usaha untuk mereka.


Bukan tanpa alasan aku memimpikan hal ini. Aku hanya berfikir bagaimana kehidupan tua mereka nanti. Aku mati dan tak membawa apa-apa dan mereka? Mereka butuh hidup, kebutuhan akan semakin meningkat. Aku tak ingin Bu e, Bapak membanting tulang terlalu keras untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika mereka punya usaha, aku yakin mereka akan berusaha mengelola usaha itu dengan baik. Hidup memang tidak melulu tentang uang, tapi hidup memang butuh uang.


Untuk dia, bukan aku tak peduli, bukan aku tak ingin bertemu dengannya. Aku mau, tapi bahagiaku saat ini adalah melihat senyum orang tuaku. Aku tak mau melihat wajah lelah mereka. Ya, itu yang kumau.


Bagaimana aku mewujudkannya? Aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya. Yang jelas aku tidak mau melogikakan apa yang kuimpikan. Yang jelas aku berusaha mempersiapkan mimpi-mimpiku. 


Doaku, semoga aku masih bisa bertemu ramadhan tahun yang akan datang, lagi dan lagi. Tapi, jika ini ramadhan terakhir, semoga apa yang kulakukan, apa yang kutulis bisa bermanfaat untuk orang lain, amin.

Ceria Ramadhan Bersama Gamazoe dan Dhenok Habibie

12 comments

Niken Kusumowardhani said...

Semoga semua keinginannya dikabulkan Allah.

Niken Kusumowardhani said...

Semoga semua keinginannya dikabulkan Allah.

Unknown said...

Amiin.. moga terwujud semua keinginannya

Lidya Fitrian said...

Aku doakan semoga terkabul ya Jiah

Penulis Galau said...

semoga mimpi2 nya menjadi keyataan dan semoga diberi umur panjang seingga masih bisa melewati ramadhan2 selanjutnya

Dannesya said...

amiin...

sudah airing :3

Kang Sofyan said...

Amin,,kalau GA ini menang siapa tau bisa bantu ortu untuk buka Usaha, Jiah :)

Sukses GA nya ya

Ririe Khayan said...

Men-aminkan doa dan harapannya Mbak.
Dan Doaku juga selalu berharap semoga masih diberi kesempatan utk bertemu ramadhan berikutnya, lagi dan lagi, dalam kondisi iman dan taqwa yg lebih baik.

Santi Dewi said...

Aamiin. Semoga...

Aryadevi said...

tentunya dengan segala harapan yang terlontarkan, sembari diringi dengan praktek ketaqwaannya...agar ini menjadi berarti...

Semoga teman....

salam ^_^ senyum

Idah Ceris said...

Rabi ndisiik, Jeng. . Hihihi

Semoga cita2nya terwujud, ya. .
Dan semoga dap[at THR dari Dhe. . .:)

Nyonya Gamazoe said...

Terimakasih atas partisipasinya sahabat, sudah tercatat sebagai peserta.

Salam manis dari gamazoe