Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Prompt #27: Malam Pertama

Tubuhku menegang melihat Nay duduk manis di depan cermin. Rasanya panas tubuh ini, keringat dingin mengalir. Aku sempat menelan ludah beberapa kali saat memandangi tubuh Nay yang terbungkus lingerie seksi. Rasanya seperti mimpi melihat Nay di sini, di kamar ini.

"Vin, sini! Kenapa di situ aja?" kata Nay mengagetkanku.

"Iya, sebentar Nay. Aku kunci dulu pintunya."

Dia tersenyum kemudian aku berlalu menuju pintu. Aku harus memastikan semua pintu terkunci.

Dengan malu-malu aku mendatangi Nay yang sudah duduk di ranjang pengantin. Mama yang menghiasnya untukku dan Nay. Ranjang dengan taburan bunga mawar. Nay terlihat begitu cantik sama seperti dua belas tahun yang lalu.

"Malam ini kamu cantik, Nay!" pujiku.

"Berarti, kemarin-kemarin aku ngga cantik dong?"

"Ngga gitu. Maksudnya kamu lebih cantik malam ini." jawabku malu-malu.

"Vin, lebih deket dong!"

"Kenapa Nay? Apa ini kurang deket?"

"Aku pakai parfum baru lho. Coba deh cium di sini!" kata Nay menunjukkan leher mulusnya.

Lagi-lagi aku menelan ludah. Nay benar-benar berpengalaman tentang hal ini.

"Wangi!" kataku setelah mencium lehernya.

"Kalau eyelinerku sudah rata belum?" tanya Nay sambil mendekatkan tubuhnya ke arahku.

Jantungku seperti berhenti berdetak. Ya Tuhan! Wajah Nay begitu dekat. Matanya yang belo, bibirnya yang merah merona ingin sekali kukecup lembut.

"Vin?"

"Ya!"

"Gimana?" katanya mengedipkan mata.

"Sekarang?"

Nay mengangguk. Aku merebahkan tubuh Nay di ranjang. Perlahan, kudekatkan wajahku ke wajahnya. Kurapal doa kemudian mencium keningnya perlahan. Sesenti lagi aku turun ke bibir merahnya, dan...

"Mama! Mama belum bobok kan? Reza ngga bisa bobok!" terdengar suara Reza, batita anak semata wayang Nay di depan pintu.

"Belum sayang." jawab Nay tersenyum geli saat memandangku.

Aku bangkit menuju pintu. Kubuka perlahan dan Reza segera berlari ke arah Nay.

"Reza ngga bisa bobok di kamar baru. Papa Vino, Reza boleh bobok di sini kan?" katanya merajuk.

"Boleh dong! Sini!" jawabku.

Kubuka slimut ranjang pengantinku. Reza dengan gesit masuk ke dalamnya, memeluk Nay erat. Bukankah menjadi hal yang istimewa saat menikah langsung dapat bonus?. Buy one get one free.

Kurapal doa, kupejamkan mata. Begitu saja.

MFF

***

Notes :
Susah nulis ginian.... kacau banget kan ya? :uhuk

18 comments

Unknown said...

lah, penonton kecewa ini :D

Santi Dewi said...

hihihi... reza ganggu aja nih... :)

Lidya Fitrian said...

yaaa gagal deh :)

kisenosky said...

Yah, janda beranak...

Kaos Menyusui said...

Yah ..... adegannya belom terwujud..*nelen ludah

Jasa Renovasi Rumah said...

ternyata menikahi janda, tapi ga masalah klo janda baik baik dan berpengalaman..asikkkkkkkkk

*untung tuh cowo sabar

jasa sumur bor said...

oh malam pertama ....

Fe said...

Ceritanya bikin penasaran.. yang bikin cerita dah nikah belom?

Arif Chasan said...

kecewaaaaaaaaaaaa :)))))))))))

Lianny said...

Buy one get one free betulan ini he he..

Orin said...

asyik nih, buy one get one free qiqiqiqiqi

Orin said...

asyik nih, buy one get one free qiqiqiqiqi

Helda said...

Hihihi, lucu dan keren kok

kakaakin said...

Hehe... sabar yaaa :)

Dannesya said...

ini ff terbaik yang pernah kau bikin...

Anonymous said...

Yah... suaminya langsung lempeng :p

Istiadzah said...

bhahhahhah buy one get one free :D

oh ya, sedikit mengoreksi aja. aku nemu kata 'terbungkus' dalam paragraf pertama.

".... tubuh Nay yang terbungkus lingerie seksi."

menurut aku, pemakaian kata 'terbungkus' di sini kurang pas deh. soalnya di depannya itu kata 'lengerie' kan udah pasti lingerie itu bagus ya pakaiannya. lagi pula, ini kan menceritakan keromantisan, jadi kupikir kata yang pas itu 'dibalut'.

".... tubuh Nay yang dibalut lingerie seksi."

memang sepele, tapi bukan karena selera juga sih in lebih ke keindahan penulisan. *apalagi itu istilahnya* :D

rumah minimalis said...

haduuh..jadi kelingan