Hujan turun begitu derasnya. Petir bersautan memekakkan telinga. Kututup telingaku, meredam semua suara yang ada. Mobil itu melaju dengan kencang seperti terburu-buru. Samar, aku melihat pengendara di dalamnya. Ciiittt!!! Mobil itu terperosok pada tanah yang basah.
Aku melihat lelaki itu mengumpat, menyumpah-nyumpah pada keadaannya saat ini. Dengan susah payah, lelaki itu mencoba mengeluarkan mobilnya dari tanah basah. Dia berhasil dan melajukan mobilnya dengan kencang. Bruak!!! Motor di depan mobil berguling sementara mobil itu menabrak pohon begitu saja.
Aku tersentak dengan apa yang kulihat.
"Nin! Sepertinya ada yang jatuh!" kataku pada Nina teman kantorku.
"Didetik keberapa?"
Aku menatap Nina. Dia seperti acuh, tapi aku tahu dia tidak ingin aku terlalu hawatir dengan 'Penglihatanku' itu.
"Sepertinya orang terdekatku, siapa ya?"
"Berdoa aja, semoga dia baik-baik saja. Positif thinking, okey?"
Aku mengangguk pelan. Bukan sekali ini saja aku melihat kejadian seperti itu. Beberapa kali orang yang tak kukenal hadir ketika mereka akan mengalami suatu hal. Lalu kali ini, siapa?
***
Hujan masih enggan pergi. Tanah itu masih basah. Aku berjalan mendekat, seolah tak percaya.
"Hai, Mas!" kataku tercekat. Kutarik nafas sejenak,
"Aku membawa novel ini, Maya Maia. Kemarin kamu bertanya, kenapa aku minta ijin memanggilmu Mas? Karena novel ini. Nathan bilang, panggilan Mas itu so sweet. Tapi kemudian aku meralat, harusnya seperti sejak dulu, empat tahun yang lalu. Kak Aga, cukup itu. Nina kemudian bertanya, bukannya lebih bagus pakai Mas? Aku bilang saja, aku bercita-cita putus denganmu. Apa aku terlalu jahat? Entahlah. Bersamamu empat tahun lebih merupakan berkah yang tak terkira dan aku ingin memutuskannya. Bukan karena ada orang lain, bukan itu. Tapi, mendengarmu masuk ICU, aku menangis sendiri. Sepertinya, aku takut kehilanganmu. Aku janji Mas, aku tidak akan meminta putus, aku janji!" kataku panjang lebar.
Hujan masih membasahi. Cairan hangat menetes di pipiku, mungkin air hujan lirihku.
"Mas Aga? Ini mimpi kan? Ayo bangun! Bangun!"
Andai aku bisa melihat kejadian itu lebih dulu. Aku pasti melarangmu untuk menjemputku dengan motormu itu.
Nisan itu masih berdiri, tak ada suara.
MFF
Notes :
Mungkin aku sedang jahat kali ya karena menulis ini. Tapi jujur, aku tidak bermaksud apa-apa dengan ini. Mungkin rasanya seperti Ariel X yang menangis karena mendengar Andra kecelakaan. Tapi ini real, nyata bukan fiksi. Kemarin, temanku baru saja melihat seseorang jatuh. Setelah di cek pada SMSnya, ternyata temannya mengabarkan pacarnya kecelakaan dan masuk ICU. Malam sebelumnya, dia masih senyam-senyum karena minta ijin memanggil pacarnya itu dengan sebutan Mas gara-gara novel Maya Maia. Pagi ini, kabarnya duka datang. Pacarnya meninggal. Jujur, aku sedih :hwa . Apa yang harus aku katakan pada temanku ini? Life must go on. Tapi, mengatakan seperti itu, bukan hal mudah bukan? Semoga temanku ini tabah menghadapi cobaan ini. Untuk dia yang hanya kuketahui namnya, semoga kau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Kamu baik, aku percaya. Kamu meninggal diusia sebelum 20 tahun.
Yang kuingat, sering kali temanku bilang ingin putus. Bukan karena ada yang lain, ingin saja katanya. Tuhan kali ini mengabulkan doanya, meski dengan cara yang berbeda. Putus untuk selama-lamanya. Bisa mendapat penglihatan lebih, kadang menjadi anugerah tapi mungkin sedikit mengerikan ya? Mari kita doakan dia ya teman-teman?
14 comments
Sedih ini...
Semoga temennya cepet sembuh, ya...
Based on true story beneran...
Turut berduka cita ya mbak Jiah..
sedih bacanya
hiks jadi sedih bacanya :(
True story ya, sedih :(
ceritanya sedih Jiah
owh dari kisah nyata, duh kok ada ya yang pengen putus aneh juga ji
Okey.... mari kita do'akan. yang meninggal supaya diteima di sisi Allah Ta'ala, yg ditinggalkan semoga tabah dan mengambil hikmahnya. Aamiin. :)
turut berduka cita.... sedih
Semoga suanya cepat kembali pulih ya Mba.
Salam wisata
Awalnya suka dan menikmati FFmu Jiah.. Tapi lah notenya itu...??
turut berduka untuk temannya ya
Tersedihkan lubuk hatiku setelah membaca tulisan berwarna hijau itu. Hiks!
turut berduka Jiah, sedih baca ceritanya..
aduh, sebagai penulis #MayaMaia aku jadi makin sedih... semoga temanmu terus semangat!!! :))
mungkin karena kamu lagi sedih ya, nulisnya jadi berantakan. padahal bisa jadi bagus banget...