Hatiku senang bukan main. Hari ini aku kencan. Rina, cewek
yang sudah tiga bulan pedekate denganku akhirnya member sinyal. Senangnya. Kali
ini aku menunggu Rina di gang dekat pasar. Ah! itu dia.
“Dit, sudah lama nunggunya?”
“Nggak. Baru juga sampai. Jalan yuk!”
Aku dan Rina baru beberapa meter berjalan terhenti karena
seorang bertubuh kekar di depanku. Lengannya bertato. Ototnya menonjol. Rina
berdiri di belakangku seperti ketakutan.
“Permisi, boleh lewat, Om?”
“Berani bayar berapa?” tanyanya tegas.
“Aku masih SMP, Om. Nggak punya duit.”
“Kalau nggak punya duit, nggak usah pacaran. Belajar saja di
rumah.”
“Tapi, Om…,”
“Rina! Ayo pulang! Belajar saja!”
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
Notes :
Hiks :hiks . Nggak ada ide sama sekali dengan kata Tato :etc
4 comments
ganbatte kakak!
Yg terakhir bilang ayo pulang ,belajar saja,itu siapa? Ibuny Rina?pacarnya?apa preman bertato?hehe
ujian pertama hadir melalui om bertatto..eh itu om atau bapaknya ya....ceritanya keren luabiasa :-)
mantaaaap jiah
suka kata terakhirnya
yuk pulang belajar fufufu