Waktu menunjukkan pukul
delapan malam. Cinderella gugup setengah mati memandangi sepatu kacanya yang
tinggal sebelah. Tidak mungkin dia menghadiri pesta pernikahan Sahabatnya Sleeping Beauty hanya dengan satu
sepatu.
Ibu Perinya sedang ijin
sakit, jadi Cinderella akan menghadiri pesta tanpa sihir apapun. Tapi dia ragu,
mana mungkin bisa? Yang datang ke sana Puteri dan Pangeran kerajaan terpandang
di bumi. Sedang dia? Dia hanya Cinderella, pencinta hujan yang bermimpi menjadi
Putri Cahaya Langit.
Cinderella kembali
menatap sepatu kacanya. Dia membodohkan diri sendiri yang begitu ceroboh
terhadap satu-satunya benda berharga yang dimiliki. Sebulan yang lalu,
Cinderella menghandiri pesta kerajaan Zain. Atas bantuan Ibu Peri, Cinderella
berubah menjadi Putri Cahaya yang cantik jelita. Raja Zain mengajaknya
berdansa. Cinderella begitu senang karena menganggap Raja Zain seperti ayahnya
sendiri.
Biasanya, saat ke pesta
Cinderella menggunakan sandal jepit yang disihir menjadi sepatu kaca. Malam itu
sandal jepit terakhirnya kotor sehingga dia menggunakan sepatu kacanya.
Harusnya, Cinderella memakai sepatu itu saat hatinya telah mantap untuk
menemukan pangeran impiannya. Naas, ketika jam dua belas malam Cinderella refleks berlari dan meninggalkan sepatu
kacanya. Sayang, sampai sebulan ketika undangan pernikahan Sleeping Beauty
datang padanya, Sang Pangerang yang dinanti tak kunjung mengembalikan sepatu
kacanya. Lalu Cinderella harus bagaimana?
Cinderella menatap
dirinya di cermin. Wajahnya tak begitu buruk, dia cantik. Dia masih punya satu
gaun sederhana yang masih layak dipakai. Dia juga masih punya sepatu datar yang
dibeli dari pasar loak. Cinderella akan datang ke pesta Sleeping Beauty dengan
kesederhanaannya.
***
Perasaan gugup masih
merajai hati Cinderella saat memasuki kerajaan Sleeping Beauty. Sleeping Beauty begitu cantik dengan sesosok
pangeran tampan di sampingnya. Semua putri kerajaan telah hadir termasuk Snow White, Raja Zain dan keluarganya
juga di sana. Ya Tuhan! Cinderella ingin berlari karena terlalu malu dengan
pakaiannya yang begitu sederhana. Cinderella membalikkan badan mengambil
langkah seribu. Sial, langkahnya terhalang seseorang.
“Hai, mau ke mana?”
tanya laki-laki itu.
“Aku…,” Cinderella
tertunduk, tak tahu harus menjawab apa.
“Pesta baru saja
dimulai, kenapa buru-buru? Maukah kau berdansa denganku?”
Cinderella belum sempat
menjawab, tapi laki-laki itu segera menariknya ke lantai dansa. Semua orang
memandang mereka. Cinderella tentunduk, perasaan senang bercampur malu menjalar
di sekujur tubuhnya. Usai berdansa, semua orang bertepuk tangan. Wajah
Cinderella semakin memerah. Mereka pun menepi, menjauh dari kerumunan.
“Terimakasih karena
sudah menemaniku berdansa.”
“Sama-sama. Bolehkah
aku pulang?”
“Pulang?”
“Aku harus belajar.
Banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan.”
“Tidak bisa! Kau tidak
boleh pulang. Kau harus mendapat peradilan karena mengambil sesuatu tanpa
ijin!”
“Aku? Aku tidak
mengambil apa-apa.”
“Ikut denganku.”
Cinderella ingin
memprotes, tapi terlambat. Laki-laki itu menariknya ke hadapan Raja Zain.
“Ayah, aku yakin gadis
ini yang mengambil sesuatu yang berharga dariku.”
“Kamu yakin?” tanya
Raja Zain pada putranya. Cinderella menggelengkan kepala. Dia sama sekali tidak
mengerti apa yang mereka maksud.
“Tentu saja. Ibu
melihat aku ada di mata gadis ini. Aku juga melihat gadis ini dalam mimpiku.
Dia sedang bermain dengan hujan dan pelangi di kerajaan langit. Pakaian yang
sederhana, kepribadian yang sederhana, semua sesuai yang ada di mimpiku.”
Laki-laki itu menyunggingkan
senyum pada Cinderella. Cinderella menatapnya tak mengerti.
“Tolong hentikan! Aku
tidak mengerti apapun yang Raja dan Pengeran bicarakan. Apa yang telah kuambil?”
tanya Cinderella.
“Hati kakakku.” bisik
Snow White di telinga Cinderella.
Cinderella menutup
mulutnya, menatap laki-laki yang mengajaknya berdansa.
“Selesaikan urusan
kalian.” kata Raja Zain sambil menepuk pundak putranya.
Mereka pergi,
meninggalkan Cinderella dan pangeran itu berdua.
“Jadi bagaimana?” kata
pangeran malu-malu.
“Bagaimana apanya?”
“Maukah kau menjadi
teman hidupku? Tempat dimana aku bisa menyandarkan bahuku?”
“Aku…, bagaimana dengan
sepatu kacaku?”
“Aku meminta jawabanmu,
kenapa bertanya tentang sepatu kaca?”
“Sepatu kaca itu yang
akan mempertemukanku dengan pangeran. Apa kau menyimpannya?”
“Tentu saja tidak. Aku
tidak memakai sepatu kaca.”
“Kalau begitu, aku…,”
“Jangan bilang kau
menggantungkan jodohmu pada sepatu kaca jelek itu!”
“Kau!”
“Ketika kau bertemu
seseorang dan merasakan kemantapan dalam hatimu, maka ikutilah kata hatimu.
Jangan menggantungkan pada sesuatu yang tidak jelas kebenarannya.”
“Bagaimana jika
pangeran itu mengembalikan sepatu kacaku?”
“Tidak akan!”
“Bohong!”
“Sandal jepit Hello
Kitty, Shaun The Sheep, Angry Bird, Tom and Jerry, Mickey Mouse, dan masih
banyak yang lain semua tertata rapi di rak.”
Cinderella tergagap,
semua itu sandal jepit yang ditinggalkannya saat pesta.
“Kau menyimpannya?”
“Tentu saja.”
Tawa mereka pun meledak
bersama.
Notes
:
Deskontruksi Cinderella
ngga ngetwis ya kan? :uhuk . Terserahlah, yang penting aku bahagia sangat atas
pernikahan Mbak Maya, Putri Cahaya. Selamat menempuh hidup baru ya Mbak. Meskipun
aku ngga hadir dipernikahanmu, tapi aku selalu berdoa semoga pernikahanmu
sakinah, mawaddah wa rahmah. Tulisan dan cerita geje ini kado dariku. Hanya ini
yang bisa aku berikan. Terimakasih karena selalu baik sejak pertama kita kenal
di dunia maya akhir tahun 2011.
Setelah Mbak Maya
menikah, semoga aku segera menyusul dan kita akan tetap menjadi teman yang
baik. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu ya? Jepara – Makassar? Hem…
Apapun bisa terjadi :smile .
Happy to Marry Mbak
Maya - Mas Helmi
8 comments
ini nih cerita yang gak ada matinya !!
suka suka !! bangetttt malah :D
manisnyaaa. selamat atas pernikahan, dan aamiin buat jiah ^^. smoga dapet jodoh di MFF *eh :D
Semoga bisa menikmati kebahagiaan yang indah di saat yang tepat ya. Berdoa terus ;)
baguuuuus sekali jiah.
saya suka bagian tulisanmu ini “Ketika kau bertemu seseorang dan merasakan kemantapan dalam hatimu, maka ikutilah kata hatimu. Jangan menggantungkan pada sesuatu yang tidak jelas kebenarannya.”
kereeeen nasehat yang sangat manis hehehe
ngahahaha banyak amat sandal jepitnya yg ketinggalan... itu istana apa masjid. hahaha
AKu doakan Jiah juga bisa cepat menyusul
Kayaknya duluan Jiah kenalan sama Maya dibandingkan saya kenalan sama MAya padahal sekota hehehe.
Mudah2an cepat menemukan pangeranmu ya Jiah ^__^
bagus gan