Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Tak Bisa Hidup Tanpamu

Semua mata melihat ke arah Mimin. Meski sudah biasa, tetap saja mereka merasakan sesuatu yang berbeda terhadapnya. Bajunya yang kumal dan galon yang selalu melekat dipunggungnya. Mimin enggan melepaskan galon itu. Pernah suatu hari seseorang bertanya kenapa Mimin tidak mau melepaskan galon itu. Mimin hanya menjawab dengan senyuman. Baginya galon itu seperti oksigen. Mimin tak bisa hidup tanpanya.


Hujan lebat, aku melihat Mimin berlari ke lapangan masjid. Dia tertawa riang seperti menemukan sesuatu padahal suara guntur menggelegar memekakkan telinga.


“Mimin! berteduh, Min! nanti sakit!” teriakku.

“Tak mau! aku sedang menyambut kekasihku.”

Mimin menadahkan galon miliknya ke pancuran aliran air hujan.

Diikutsertakan dalam #FF100Kata

2 comments

Devania Annesya said...

Ah ini ff paling romantis yg pernah kautulis nak... Aku menyeka air mata... Dadaku sesak oleh cinta...

Dannesya said...

ah kembali membaca ff ini dan masih merasa ff ini romantis... #menyekaAirMata