Bismillaahirrahmaanirrahiim....
***
Brakkk! Kubanting pintu kamar. Duduk di depan meja rias sambil mengamati wajahku. Kenapa mereka selalu mengejekku? Wajahku memang tidak secantik Mirna si Kembang Desa. Bekas bibir sumbingku masih ada. Tapi bukan berarti mereka bisa mengejekku kan?
"Ada apa?" Mas Zidan menghampiriku hati-hati sambil meraba sekelilingnya.
"Kenapa Mas Zidan memilihku? Bukannya si Mirna lebih cantik daripada aku? Dengan kekayaan Mas, harusnya Mas bisa pilih gadis mana pun."
"Bagi Mas, kamu perempuan paling cantik, sungguh!"
"Mas bohong!" kataku terisak.
Mas Zidan meraba wajahku. Dihapusnya air mata yang mengalir di pipiku. Hati-hati Mas Zidan menyentuhkan tangannya di dadaku.
"Mas lebih suka hatinya yang cantik daripada wajahnya. Mas nggak akan pernah lihat wanita lain deh!"
"Gombal!" ujarku sambil tertawa, memukul pelan dadanya.
Ya, Mas Zidan tidak akan pernah melihat wanita lain.
"Mas boleh berbohong, aku akan percaya. Tapi, jangan tinggalin aku," kataku manja.
"Siap Bos! Mas mau wudhu, tolong siapkan Al-Qur'an Braillenya. Kita ngaji sama-sama ya!"
***
Notes:
Pertama kali ikut Prompt lagi :uhuk. Nggak ngetwist. Ya sudahlah :uhuk :hepi :hai.
Prompt #75 MFF
***
Brakkk! Kubanting pintu kamar. Duduk di depan meja rias sambil mengamati wajahku. Kenapa mereka selalu mengejekku? Wajahku memang tidak secantik Mirna si Kembang Desa. Bekas bibir sumbingku masih ada. Tapi bukan berarti mereka bisa mengejekku kan?
"Ada apa?" Mas Zidan menghampiriku hati-hati sambil meraba sekelilingnya.
"Kenapa Mas Zidan memilihku? Bukannya si Mirna lebih cantik daripada aku? Dengan kekayaan Mas, harusnya Mas bisa pilih gadis mana pun."
"Bagi Mas, kamu perempuan paling cantik, sungguh!"
"Mas bohong!" kataku terisak.
Mas Zidan meraba wajahku. Dihapusnya air mata yang mengalir di pipiku. Hati-hati Mas Zidan menyentuhkan tangannya di dadaku.
"Mas lebih suka hatinya yang cantik daripada wajahnya. Mas nggak akan pernah lihat wanita lain deh!"
"Gombal!" ujarku sambil tertawa, memukul pelan dadanya.
Ya, Mas Zidan tidak akan pernah melihat wanita lain.
"Mas boleh berbohong, aku akan percaya. Tapi, jangan tinggalin aku," kataku manja.
"Siap Bos! Mas mau wudhu, tolong siapkan Al-Qur'an Braillenya. Kita ngaji sama-sama ya!"
***
Notes:
Pertama kali ikut Prompt lagi :uhuk. Nggak ngetwist. Ya sudahlah :uhuk :hepi :hai.
Prompt #75 MFF
9 comments
Yo pantes ae tercantik. Satu2nya wanita yg mau diraba wajahnya! Hadeuh....
romantisnya.. ^-^
@ mbak susi: yaaa emang bsnya ngrabaaaa :Uhuk
@ el nurien: emang romantis ya??? :smile
iya romantis...semangat.
Salam
ternyata suaminya tidak bisa melihat ya mbak? bisaan bikin cerita fiksi teh
Jadi suaminya gak bisa melihat ya
"Ada apa?" Mas Zidan menghampiriku hati-hati sambil meraba sekelilingnya.
twist-nya nyangkut di situ ... :)
Yup. Klu-nya dimunculin terlalu dini. Peralihan jengkel jdi senyum terlalu singkat *IMO. E Lirik yang kita gunakan sama ternyata ;)
@ gobagi: karena romantis tiap orang beda
@ evrina: iya buta mbak. Ya bisa dong hehehe
@ mbak lidya: betulll
@ eksak: itu clue
@ sarifudin: namanya juga clue hehehe. Marahan lama2 kan gak baik #alasan