Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Rasanya kehilangan itu, pasti sedih. Tapi, saya selalu percaya ketika
kita kehilangan sesuatu, Allah pasti menggantinya dengan yang lebih baik.
Bertahun-tahun yang lalu, saya kehilangan seorang sahabat. Dia teman
semasa kecil. Kami lahir di bulan dan tahun yang sama dan hanya selisih satu
hari. Ya, saya lebih tua darinya. Kami satu sekolah, sama-sama main dan kami
rival. Dia juara, dan saya berada dibelakangnya. kami berkejaran dalam banyak
hal. Entah mengapa, kami seolah dituntut untuk jadi bintang. Tapi, kami ini
sahabat.
Duh! Kenapa saya sok mellow
gitu ya?! Sekarang, di mana sahabatku?
Dia MATI!!! Yes, saya
kehilangan dia bertahun-tahun lalu. Secara ragawi dia masih hidup, sehat,
mungkin bahagia. Tapi, dia bukan lagi sahabat saya. Sekarang dia hanya teman, just it.
Sumber: http://quotesgram.com/ |
Waktu itu kami kelas tiga SD. Kami berangkat dan pulang bersama. Suatu ketika,
(mungkin) dia sedang punya masalah dengan seorang anak perempuan di kelas kami.
Waktu diparkiran, kami melihat sepedanya. Sepeda yang awalnya bediri, saya
rubuhkan ke tanah. Sahabat saya yang minta, entah kenapa saya bantuin saja.
Namanya kejahatan pasti akan ketahuan begitu juga apa yang saya lakukan
pada sepeda anak perempuan itu. Di melabrak saya, dia nggak terima sepedanya
dianiaya. Dia mengancam akan melaporkan saya ke Kakaknya yang saat itu duduk di
kelas 6. Jujur saya takut. Saya hanya anak kelas 3 SD. Saya mengatakan
sejujurnya bahwa sahabat saya itu yang menyuruh. Kalian tahu dia bilang apa? Sahabat
saya dengan muka polosnya berkata tidak tahu apa-apa. Saya menangis saat itu.
Sedih, marah, kecewa. Kenapa dia seperti itu? Waktu berlalu, kami tetap bicara,
bermain, sekolah di kelas yang sama. Tapi, dia bukan lagi sahabat saya.
Betahun berlalu, akhirnya kami satu sekolah lagi setelah dia memutuskan
masuk SMP. Saya mengajak dia sekolah di MAN karena nilainya tidak masuk standar
kalau sekolah di SMA. Kami baikan? Tidak juga. Waktu mengubah segalanya. Tingkahnya,
kepribadiannya, dan juga pergaulannya. Saya tetap saya, sementara dia
bermetamorfosa menjadi seseorang yang lebih bergaya.
Kamu sedih karena sahabatmu sekarang
menjadi orang yang lebih bergaya daripada kamu, Ji?
Saya tidak iri, sungguh. Saya bahagia dengan kehidupan yang sekarang
dan saya tetap jadi saya sendiri. Memaafkan itu mudah, tapi melupakan itu butuh
waktu yang saya sendiri bahkan tidak tahu. Trauma itu masih ada. Ketika kamu
percaya terhadap seseorang tapi kemudian dikhianati, pastinya tak akan mudah
untuk mempercayainya kembali.
Dan kehilangan itu tidak selamanya dibicarakan dengan kesedihan berurai
air mata. Saya harus kuat, iya kan? Karena darinya saya belajar. Sahabat yang
baik itu akan mengingatkan ketika sahabatnya yang lain melakukan kesalahan
bukan menyetujui apa-apa yang dianggapnya benar.
”Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-Nya.” (Q.S Al-Maidah:2)
Giveaway Bareng NFIRMANSYAH dan Elisa-Blog
14 comments
Setelah sekarang sudah dewasa? Dia di mana, Ji..?
yang penting kita sudah memafkan ya, jangan iri sama teman. Masih penasaran knapa ya temannya malah nyuruh berbuat jahat. good luck Jiah
waktu masih kecil polos aja ya diminta temen apa kita mau karena masih demi teman
sama aja sih mbak
saya juga gitu. Sekalinya percaya sama orang itu percayaaaaa
banget
tapi kalau udah dihianatin
bakal beda
sampai kapanpun gak bakal bisa sama kayak sebelumnya
Bener tuh kata mbak lidya, yang penting kita udah memaafkan mbak
Ngapain kita harus mikirin dia lagi sementara dia udah nggak mikirin kita
Alhamdulillah kalau pada akhirnya Jiah bersyukur. Waktu berlalu, rasanya juga pasti akan memudar. Pasti ada sahabat yang terbaik.
Aku udah gak tau apa arti sahabat. Cukup sudah dibikin kecewa
Memaafkan mudah melupakan sulit. Yup, betul, pasti butuh waktu lama untuk bisa melupakan semua. Good luck Jiah.
Perintah itu sudah sangat jelas. Bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan.
So, tak ada yang perlu diragukan lagi
Salam hangat dari Surabaya
Butuh proses untuk berlapang Dada :)
Trus sekarang dimana sahabatnya mba? *tanya balik
Memang sakit ya kalo dikhianati apapun itu hubungannya...
Dibawa santai aja mba, mencoba berdamai dengan diri, suatu saat akan ada sahabat yg benar2 bisa saling mengerti :)
Emang perlu lama buat nambal hati yang sudah terlanjur dirobek hatinya mbk.
Perlu waktu lama buat penyembuhanya...
Tidak ada mantan sahabat, yg ada persahabatan yg berubah bentuknya *lhoh?*
ya begitulah hidup, biasanya sahabt bisa menjadi musuh ataupun putus hubungan
Memang ya, Ji, melupakan pengkhianatan itu agak-agak susah. Tapi gimanapun waktu tetap jalan kedepan. Yang lalu dijadikan pelajaran, biar lebih bisa menilai teman mana yang memang pantas diberi kepercayaan di masa mendatang. :)
Terima kasih Jiah sudah ikutan GA nyaaa.. :*