Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Ji, foto yuk!
Banyak yang bilang saya ini jarang memperlihatkan wajah cantik. Beberapa bulan lalu, mungkin ada yang kaget karena tiba-tiba muka saya riwa-riwi di akun sosial media. Bukannya foto saya tersimpan rapat? Kok sekarang mukanya beredar? Ada apa dengan saya?
Setelah bangun dari tidur panjang karenabertemu pangeran ganteng saya Sleeping Beauty, akhirnya saya berani menampakkan wajah cantik ini. Saya mau memulai masa depan baru, melupakan masa lalu kelabu. Mungkin seperti itu. Masa lalu bukan masalah sih, cuma terkadang mereka itu mengganggu. Tapi saya sadar, ini hidup saya.
Aku dan Kamera Ponsel |
Banyak yang bilang saya ini jarang memperlihatkan wajah cantik. Beberapa bulan lalu, mungkin ada yang kaget karena tiba-tiba muka saya riwa-riwi di akun sosial media. Bukannya foto saya tersimpan rapat? Kok sekarang mukanya beredar? Ada apa dengan saya?
Setelah bangun dari tidur panjang karena
Bertahun lalu, saya sempat kagum dengan seseorang. Hanya kagum bukan lebih, jangan diciye-ciyein, wahahai. Di mata saya, dia berbeda dari pemuda kebanyakan yang ngabisin duit sementara dia mencari duit.
Setelah sekian lama, karena dia memang orangnya mudah akrab, dia ngobrol sama Adek saya sambil jualan. Entah apa yang dibahas. Beberapa waktu kemudian, Adek saya ngomong ke Bapak kalau ada foto saya di HPnya. Kok bisa?
Saya juga nggak tahu. Yang jelas setelah itu saya jadi bulan-bulanan di rumah. Sebagai gadis kampung yang saya sendiri jarang berfoto, belum punya HP kamera dan tiba-tiba ada muka saya di HP orang lain, jelas membuat saya syok. Beda kasus kalau itu teman sekolah yang mungkin HPnya saya pinjam. Lha dia bukan teman sekolah.
Sebenarnya, bukan hanya wajah saya yang ada di sana. Beberapa teman perempuan sekelas juga ada. Kok bisa? Ternyata, salah satu mantannya adalah teman sekelas, dan pacarnya saat itu juga teman yang sering curhat sama saya.
Jujur, saya kesal sekali sama dia. Mungkin karena saya nggak biasa, belum akrab dengan kamera. Akhirnya saya milih untuk tidak memunculkan wajah saya di akun sosial media. Kalaupun ada, yang jelas bukan selfie.
Lalu sekarang gimana, Ji?
Ya itu, saya sadar, saya berhak bahagia #Halah. Saya lelah saat berpikiran buruk tentang bagaimana kalau foto saya diunduh orang, lalu dijampi-jampi, terus saya jatuh cinta sama dia. Ini saya sok cantik banget dan terlalu lebay. Saya terkurung dengan perasaan negatif dalam otak. Dan saya harus keluar dari sana.
Sekarang ini saya mulai berani masang foto tentu kebanyakan jepretan kamera HP. Selfie setiap hari? Duh nggak juga. Tapi ya memang saya sedang belajar biar nggak kaku saat bergaya. Masa iya saya jadi model foto seumur hidupmu eh gayanya norak? Eh apaan sih?!
Jujur saya nggak pinter gaya-gayaan. Mau sok berlagak model kaya Aurel Hermansyah, melet-melet kaya ulat, kok ya nggak banget. Jadi, saya cuma bisa foto dengan gaya andalan yaitu salam dua jari.
Bukan saya promosi Pak Jokowi, bukan. Ini karena gaya yang menurut saya paling simpel, sok imut, tanpa dosa. Dan yang penting gaya salam dua jari itu menawarkan perdamaian, kaya hatiku ke kamu gitu.
Tapi, gaya imut nan polos ini kadang malah jadi bumerang buat saya. Setelah dicek sana sini, ternyata buanyak sekali foto yang harusnya 'sopan', formal, jadi terlihat aneh gara-gara gaya salam dua jari. Dan parahnya ketika saya ingin memakai foto, saya malah bingung kenapa semua pamer jari yang belum bercincin?! Kenapa nggak ada foto yang normal? Kenapa?! Kenapa nggak ada foto kita berduaan saja?!
Mas Indra, suami Mbak Susi yang biasa bantu jepret dengan kamera HP karena saya nggak bisa selfie sering komen betapa nggak bangetnya gaya dua jari ala saya. Jadi kadang saya ingin ikat dua jari saya agar bisa sesuai aturan.
Sebenarnya berat juga, huh! Baru juga berdamai dengan masa lalu. Baru juga belajar mengenal kamu Kamera. Baru juga belajar selfie, kok ya harus tahan pada kesopanan.
Tapi kalau dipikir-pikir sih ada benarnya juga. Masa iya saya foto sama Pak Presiden pakai salam dua jari? Kalau sekarang mungkin lucu. Tapi bagaimana di masa depan? Duh anak cucu saya yang liat mungkin setres karena gaya norak saya.
Meski berat, saya nggak akan kapok buat selfie atau foto-foto absurd. Saya mau belajar berdamai sama kamera. Kan katamu saya dan kamera harus bersanding bersebelahan, salaman. Mungkin kalau saya berhasil, Zenfone 2 Laser ZE550KL bisa jadi milik kita. Jadi kita bisa foto bareng, terus pamer ke dunia, hahaha. Saya foto versi noraknya, kamu versi misteriusnya.
Tapi kalau dipikir-pikir sih ada benarnya juga. Masa iya saya foto sama Pak Presiden pakai salam dua jari? Kalau sekarang mungkin lucu. Tapi bagaimana di masa depan? Duh anak cucu saya yang liat mungkin setres karena gaya norak saya.
Meski berat, saya nggak akan kapok buat selfie atau foto-foto absurd. Saya mau belajar berdamai sama kamera. Kan katamu saya dan kamera harus bersanding bersebelahan, salaman. Mungkin kalau saya berhasil, Zenfone 2 Laser ZE550KL bisa jadi milik kita. Jadi kita bisa foto bareng, terus pamer ke dunia, hahaha. Saya foto versi noraknya, kamu versi misteriusnya.
Berfoto memang hak setiap orang baik yang punya kamera atau tidak. Tapi, kita juga harus tahu adab, entah aturan tempat foto atau gaya kita saat foto. Jangan sampai kita asik sendiri mencari keindahan tapi kita malah mengabaikan keselamatan orang lain bahkan diri sendiri.
Foto itu mengabadikan momen untuk dikenang bukan membuat nyawa melayang. Bijak lah dalam setiap berfoto. Dan ingat, kadang ada foto yang hanya untuk koleksi pribadi tak perlu diumbar untuk mendapatkan puji.
Sampai jumpa! Happy blogging! Susah Gaya? Salam Dua Jari Saja!
Diikutkan dalam: Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com
21 comments
konsisten y mba dengan gaya dua jari hehehe..kalau saya gaya sakit gigi adalah gaya andalan *sapa yang nanya* hahaha
Gaya doang ya, nggak sakit bneran hihih
Iyaa, sekarang jiah rajin pasang potoo... hihi
hahaha jadi inget gaya anakku kalau difoto, selaluuu aja dua jarinya dilayangkan ke wajah, jangan2 buat ngatasin groginya kali ya
Gaya paling gampang ya itu..salam dua jari itu. Sesekali melet-melet dong Jiah..kayak artes2 ituh..haha
Lho iya dong
Iya itu biar gak grogi mbak
Brani bayar brapa???
Salam dua jari dari Bojonegoro :)
Hahaha... Emang pose paling gampang yaaaa... Salam dua jari sih.
Tetep posenya dua jari ya ji hehe
boljug ngets gayanya jii :p
lebih simpel yang salam dua jari, mbak. nggak aneh2 skaligus ga lebay2 amat :D
Salam dua jari
Gaya andalan banyak orang ya, hihii
Aku suka juga salam dua jari, tinggal ngangkat tangan aja, mudah, qiqiqi
Xixixi...kok sama kayak putriku, sukanya foto salam 2 jari
Gaya andalan nih, salam 2 jari, simpel, bikin imut dan kayak tanpa dosa :D hehe. bagus artikelnya mbak, di beberapa paragraf ada saja yang buat saya ketawa. :D hehe.
Salam blogger, dan salam kenal. moga menang lombanya mbak yah :D
Kok sama sih Mbak, aku juga klo difoto mesti tangannya 2 jari haha.. kayak spontan aja gitu lo tau-tau tangan mbentuk 2 jari
Prinsip Mbka Jiah sebelumnya sama kayak aku. Sampe sekarang aku gak biasa majang foto di medsos. Pernah, cuman yg wajahnya gak jelas terlihat aja. Hehe.
Jiah kayak anakku wedok yg baru masuk SMP, klo foto mesti salam dua jari hihihii...
Thanks ya sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.
salam 2 jari ^^