Drama Sebuah Persidangan

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Drama Sebuah Persidangan, begitu saya menyebutnya. Tahu dong kasus Jessica dengan Sianidanya? Kasus dari Januari sampai sekarang dan dikabarkan akan diputus sekitar bulan Oktober. Lama banget nggak sih?! Makan ati dan tenaga pastinya. Mana live lagi, kan saya jadi ikutan nonton, #eh, hihihi.

Saya memang kurang kerjaan, makanya kasih banyak job dong nyempetin buat nonton sidang. Selain karena penasaran tentang siapa yang ngasih racun almarhumah Mirna, saya juga suka bagian dari para ahli. Saya yang babar blas nggak ngerti hukum dan psikologi lumayan tercerahkan.

Sumber: smeaker.com dengan editan sendiri

Untung aja ya Pengacara Jessica nggak kaya si Shikar, salah satu pemain di drama Ranveer Ishani. Dalam satu episode, Shikar bergaya mencurigakan terus berubah jadi cowok modis dengan model celana pria terbaru. Geli saya, hahaha.

Dari banyaknya orang di sana, salah satu Jaksa Penuntut Umum ada yang keren lho. Sayang saya nggak tau nama beliaunya dan dia hanya keliatan duduk aja. Mungkin kalau pakai model celana pria terbaru dari MatahariMall beneran kaya super model. Dih apalagi di sana banyak jenis dan pilihan warnanya juga banyak. Jadi pengen ubek-ubek MatahariMall terus.

Bicara Drama Sebuah Persidangan lagi, dulu jaman saya kecil ada lho mainan sidang-sidangan gaje gitu. Kalau saya jelas paling suka jadi korban. Bisa akting dramatis nan lebay, hahaha.

Pertama kita buat kocokan dengan beberapa peran. Korban, Pelaku, Polisi, Pengacara, Hakim, Jaksa dan Algojo. Kocok-kocok pake lintingan. Setelah kebagian peran, mulai deh akting.

Korban datang ke polisi, bilang apa aja yang intinya dia sedang kena masalah. Pengacara bantu di sidang. Korban curhat pada hakim tentang nasibnya. Lalu korban milih deh siapa yang jadi pelaku. Kalau tebakannya betul, si pelaku akan kena hukum. Jaksa ngasih tahu hukumannya, misal cubit atau gelitik. Nah algojo ini yang bertugas untuk mengeksekusi.

Bagaimana jika tebakannya salah?

Jadi korban itu kadang ya kudu pinter. Kalau salah, dia yang akan kena hukum karena menuduh orang lain. Setelah hukuman, kasus selesai dan mulai deh kocokan lagi.

Ji, kok Jaksa yang bacain hukuman?

Begini, saya itu nggak tahu asal muasal permainan ini dari mana. Pas main, si Jaksa itu yang ambil keputusan. Setelah gedhe kaya gini, baru tau deh kalau hakim itu yang memutuskan. Lagian waktu SD nggak lucu lah anak-anak kampung ngomongin hukum. Tahunya ya main.

Begitulah salah satu Drama Sebuah Persidangan yang pernah saya alami. Kalian pernah main kaya gitu nggak? Atau malah ikutan nonton sidangnya Jessica?! Waaaa share yuk!

Sampai jumpa. Happy blogging!