Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Ketika Fahri dan Azzam Jadi Idaman, ayolah ngaku! Siapa yang dulu mengidamkan mereka untuk jadi pasangan? Fahri Ayat-ayat Cinta dan Azzam Ketika Cinta Bertasbih memang sangat sayang untuk dilewatkan.
Dulu saya sangat mengidamkan kedua sosok pria fiksi itu. Fahri yang lembut, soleh, suka menolong, pengetahuan agamanya mumpuni lagi. Untuk kelas saya yang hanya gadis kampung biasa dan belum kenal dunia luar, mungkin cukuplah dengan pria yang baik agamanya. Sayangnya si Fahri ini melakukan poligami meski terpaksa. Maaf, saya tak bisa jika harus ada yang kedua.
Lalu muncullah si Azzam. Baik dari sosial dan agamanya. Dan yang paling bikin saya kesengsem, dia pekerja keras, wirausahawan. Dia sosok yang bertanggungjawab karena memang keadaanlah yang memaksanya.
Sayangnya, mereka hanya fiksi. Kata kenalan saya, sosok macam itu enggak ada. Berharap dapat orang sempurna tanpa cela dan berakhir bahagia, itu cuma mimpi dalam cerita novel saja.
Realita memang tak seindah hayalan dalam angan. Tapi tak ada salahnya kita berharap mendapatkan sosok yang baik bagi diri kita. Sekarang saya enggak mau cari kekasih dunia. Maunya dunia akhirat. Dia yang bisa jadi teman, sahabat saya, dalam suka maupun duka. Itu saja.
Bagaimana dengan cinta?
Sudahlah, jangan bicakan itu. Nanti saya alay dibuatnya, hahaha. Bagaimana, saya sudah masuk dalam kriteria pendampingmu? Bisikkan lah padaku, hihihi. Fahri tinggal mimpi. Azzam masih boleh diangankan. Kamu, jadi idaman.
Sampai jumpa. Happy blogging!
#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge @kampusfiksi
#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge @kampusfiksi
3 comments
Pasti ada kok, cuma belum ketemu aja *ea
Errrr..walau kriteria cowok ada di dua cowok itu entah kenapa saya kok gak ngarep dpt jodoh seperti mereka hahaha...
Aku gak mau kalo Fahri, kalo azzam sih oke. Siapa emang yang nawari yak, xixiizii