Gemas sekali saat di luar rumah dan masih banyak yang santai jalan tanpa masker. Siapa yang merasa seperti itu juga?
Saya sudah lama tidak melihat angka dari penularan Covid-19 ini baik yang terkonfirmasi, sembuh atau meninggal. Rasanya ingin mewaraskan diri dan membaca informasi lain. Ya mau bagaimana wong pandemi terasa lebih dekat. Sekitar sebulan lalu tetangga saya pas di kanan rumah positif Covid sehingga dua rumah melakukan isolasi mandiri. Alhamdulillah kini semua sudah sehat kembali.
Varian baru Covid-19 kini bermunculan. Ada B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika Selatan dan B. 1617 varian mutasi ganda dari India. Di Indonesia sendiri sedang diserang Varian Delta SARS-CoV-2 yang dikenal sebagai garis keturunan B.1.617.2. Varian ini sangat infeksius. Hanya dalam waktu 5-10 detik bisa menular meski berpapasan saja. Kan ngeri banget!
Ibarat permainan, Varian Covid-19 ini sedang Push rank atau menaikkan pangkat. Kalau kita tidak ketat dengan prokes atau menolak vaksin padahal tidak dalam kondisi medis tertentu, sepertinya hanya bisa pasrah dengan Tuhan untuk menentukan nasib. Bisa bertahan atau jadi bagian seleksi alam.
Ada satu hal lagi yang saya catat bahwa sekarang ini untuk beraktivitas di luar rumah, Kemenkes menyarankan untuk memakai masker ganda karena bisa mencegah risiko paparan Covid-19 sampai 95,9%. Lalu bagaimana kriteria masker ganda tersebut? Apakah kesemuanya harus Masker Medis?
Masker Ganda Untuk Cegah Penularan Corona
Saya masih ingat di awal kemunculan Covid-19, Masker medis sempat mengalami kelangkaan karena mafia yang menimbunnya. Mereka menjual dengan harga mahal, padahal itu termasuk kebutuhan. Akhirnya orang-orang membuat masker kain sebagai pengganti masker medis bahkan ada modifikasi tertentu sehingga lebih fashionable.
Setahun berlalu, kini ada anjuran untuk memakai masker ganda karena ada Varian Delta yang mudah menular. Ini sebagai perlindungan juga karena di Indonesia belum mencapai kekebalan kelompok. Vaksinasi masih terus berjalan dan kita tetap harus waspada.
Untuk pengguna masker ganda yang tepat adalah dengan memakai masker medis di dalam baru masker kain untuk lapisan kedua. Tidak benar jika memakai dua masker medis. Lalu untuk masker KN95, bisa digunakan tanpa masker kain. KN95 filtrasinya sudah 95%.
Oh iya, karena masker medis sekarang banyak dibutuhkan lagi oleh masyarakat umum, jadi pilih yang asli ya. Masker yang direkomendasikan oleh WHO adalah masker bedah 3ply. Masker medis terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar yang anti air, lapisan tengah yang berfungsi untuk penyaringan kuman, dan lapisan dalam untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.
Kita juga harus tahu cara memakai masker yang benar. Bukan ditaruh di kepala atau di dagu. Masker itu dipakai, bukan dibawa. Mereka harus bisa menutupi hidung, mulut dan dagu. Jangan sampai ada celah untuk Covid-19 masuk ke kita.
Untuk masker kain, okelah kita bisa membuat sendiri bahkan disesuaikan dengan pakaian yang kita kenakan. Namun untuk masker medis, kita harus pilih yang bagus. Ada banyak rekomendasi Masker Medis terbaik misalnya Sensi, Softies, Nexcare, Medivie Masker Kesehatan Anak, dan lainnya.
Sensi 3ply Surgical Face Earloop ini tidak sesak saat digunakan. Teksturnya lembut dan mudah dibeli di toko maupun apotek. Lalu ada Softies Daily Mask, masker yang dilengkapi dengan tali pengikat kanan dan kiri yang terbuat dari karet. Masker ini juga tersedia untuk wanita berhijab.
Saat menggunakan masker, jangan lupa untuk cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun atau hand sanitizer. Jika masker sudah kotor atau sudah kita gunakan sekitar 4-6 jam, maka segera ganti. Masker bisa jadi garda terdepan untuk melindungi kita dari Corona.
Well sekian dulu ya. Jangan lupa pakai masker ganda saat beraktivitas di luar sana. Sampai jumpa. Happy Blogging!
No comments