Dulu saya selalu berpikir untuk menikah di usia muda. Saya hanya melihat kebahagiaan di dalamnya. Padahal, menikah tidak selalu begitu. Akan ada banyak masalah yang jauh dari bayangan. Lalu bagaimana jika anak terlahir stunting?
Menjadi perempuan yang berusia matang dan belum menikah, saya rasa itu tidak terlalu buruk. Jika dulu terpikir untuk menikah usia muda, maka sekarang saya merasa bersyukur karena belum melakukannya. Kenapa? Soalnya saya jadi lebih banyak belajar tentang self love, pernikahan, keuangan, anak, gizi seimbang dan lainnya.
Pas banget Bloggercrony Community ngasih info menarik dan saya ikut. Di tanggal 3 Februari 2022 kemarin, Kemenkes RI mengadakan webinar dalam rangka Peringatan Hari Gizi Nasional ke-62. Tema yang diangkat adalah Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas.
Dampak, Penyebab Dan Cara Cegah Stunting
Saya yakin, sebagian Kalian pasti tahu apa itu stunting karena iklan layanan masyarakat tentang ini sering muncul di TV. Sebagai pengingat saja bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan.
Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia itu sebesar 24,4%. Sebenarnya trend ini mengalami penurunan, tapi masih terbilang tinggi berdasarkan amanah RPJMN 2020-2024 dengan target 14% di 2024. Dalam dua tahun, bisakah menurunkan angka stunting 10% lagi?
Dampak Buruk Stunting
- Gagal Tumbuh di mana bayi lahir dengan berat badan rendah, pendek, kurus, daya tahan tubuh rendah dan mudah sakit
- Gangguan perkembangan kognitif yang bisa memengaruhi kualitas SDM
- Gangguan Metabolisme Tubuh dengan risiko obesitas dan terkena penyakit tidak menular
Dampak buruk stunting ini hanya beberapa yang saya sebut. 3 hal itu jika tidak diperbaiki ya akan berefek secara domino. Makanya stunting ini bukan hanya masalah Indonesia, tapi juga dunia. Butuh kerja sama dari semua pihak untuk mengurangi angkanya karena Cegah Stunting Selalu Penting.
Sebenarnya, apa penyebab stunting ini?
Sebenarnya ada beberapa hal yang jadi penyebab stunting. Seperti kurangnya pengetahuan Ibu soal gizi dan lainnya. Lalu Infeksi berulang atau kronis pada bayi. Sanitasi yang buruk, terbatasnya layanan kesehatan dan sebagainya. Lalu bagaimana cara mencegah stunting ini?
Cegah Stunting Bahkan Sebelum 1000 HPK
Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa stunting ini masalah bersama. Pencegahan sejak dini perlu dilakukan bahkan sebelum Masa 1000 hari pertama kehidupan. Karena perempuanlah yang mengandung, maka pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja ini penting. Edukasi seks pada anak dan remaja juga untuk mencegah seks bebas dan pernikahan dini.
Harapannya, pernikahan terjadi saat fisik dan mental sudah siap. Remaja sehat dan calon pengantin yang sehat dan bergizi baik merupakan langkah awal mencegah anak stunting. Jika fisik dan mental siap, maka rencanakanlah kehamilan. Semua pasangan wajib tahu bahwa Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimulai sejak janin.
Masa 1000 hari pertama kehidupan kenapa penting? Karena di periode inilah organ-organ vital seperti otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang. Pada periode emas ini, terjadi perkembangan yang sangat cepat. Seperti sel-sel otak dan saraf terbentuk setiap detik. Maka, dari awal kita harus memastikan bahwa gizi untuk Ibu hamil itu tercukupi. Lalu dilanjutkan dengan gizi seimbang pada anak.
Gizi seimbang bagi Ibu hamil misalnya, untuk makan pagi terdiri dari:
- Makanan Pokok 1 Porsi
- Lauk Hewani 1/2 Porsi
- Lauk Nabati 1/2 Porsi
- Sayur 1 Porsi
- Buah 1 Porsi
- Gula 1 Porsi
- Lemak 1 Porsi
- Air Putih Atau Air Mineral 2 Porsi
Makanan selingan juga perlu. Kata Ibu Bidan, tak masalah jika makan sedikit, yang penting sering. Sebelum bayi lahir, makanan yang dianjurkan adalah ikan minimal 4 kali seminggu, 1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk.
Setelah melahirkan, Inisiasi Menyusu Dini atau IMD perlu dilakukan. Biasanya bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya pasca persalinan. Tujuannya agar bayi mendapat Kolostrum yang akan berguna untuk kekebalan tubuhnya. Sebenarnya ini adalah masa awal untuk mulai menyusui.
FYI, ternyata saat pandemi seperti sekarang, terjadi penurunan angka menyusui. Ada banyak hoax sehingga berhenti menyusui, minimnya konseling, dan lainnya. Makanya butuh dukungan dari dokter atau bidan, suami juga keluarga agar Ibu lebih bahagia saat menyusui.
IMD sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan pemberian ASI Eksklusif di 6 bulan pertama. Pemberian MPASI berkualitas pada usia 6 bulan dan tetap menyusui sampai 2 tahun atau lebih dengan MPASI tepat dan berkualitas.
Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Usia 6-23 Bulan Secara Optimal Untuk Cegah Stunting
- ASI
- Protein Hewani, Buah dan Sayur
- Densitas Gizi yaitu telur dan daging
- Keanekaragaman pangan seperti biji-bijian, umbi-umbian, turunan susu dan lainnya
- Suplemen dan vitamin hanya jika diperlukan
- Hindari makanan dengan gizi rendah
- Hindari penambahan gula dalam makanan dan minuman
Yang perlu kita ingat saat praktik PMBA adalah:
- Pemberian makanan pertama di usia 6 bulan, jangan kurang
- Tekstur makanan harus sesuai. Anak baru mencoba makan, jangan diberi nasi. Bahaya. Dimulai dari tekstur yang paling harus baru perlahan ke kasar dan keras
- Porsi dan frekuensi makan sesuai usia. Ini masih harus tetap ASI
- Penyiapan, penyimpanan, pemberian makan secara aman dan sehat
- Pemberian makan secara responsif dan pengasuhan
- Pemberian makan saat anak sakit dan sesudahnya
Mudah? Tentu saja tidak. Tantangan dalam Praktik Pemberian MP-ASI jelas banyak seperti makanan instan, makanan tinggi gula dan garam, lemak yang tidak sehat, dan lainnya. Beruntungnya karena Unilever juga turut berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang gizi seimbang.
Apa yang dilakukan Unilever?
Membuat standar nutrisi internal di mana 87% produk sesuai standar WHO. Reformulasi produk misalnya pengurangan gula, bahan herbal, atau menggunakan garam beriodium. Menciptakan kebiasaan pola makan yang baik dan hidup bersih dengan program sekolah dan pesantren sehat, bersih-bersih masjid dan Program Nutrimenu.
Program Nutrimenu adalah edukasi gizi seimbang sesuai panduan Isi Piringku. Kita bisa mendapatkan resep masakan yang mudah dipraktikkan Ibu setiap hari. Resep disusun oleh Chef dan Nutritionis dengan pertimbangan rasa, harga, dan gizi yang dicantumkan di tiap resep. Jadi tak perlu bingung mau masak apa untuk MPASI. Oh iya, yang dipakai juga bahan pangan lokal yang pasti murah dan mudah didapat. No mahal club-club!
Selain Unilever, Tanoto Foundation ikut andil dalam mengedukasi masyarakat tentang praktik PMBA dan perkembangan Anak Usia Dini di Indonesia. Studi-nya dilakukan diberbagai daerah mulai dari Fasilitator yang terlibat langsung dalam keluarga sampai uji coba dari apa yang telah dipelajari. Harapannya, informasi baik ini bisa menjadi perubahan perilaku sehingga bisa mengurangi stunting. Ingat, Gizi Seimbang, Keluarga Sehat, Negara Kuat!
Sebenarnya masih banyak hal menarik dari webinar Cegah Stunting Itu Penting. Sebagian besar sudah saya tulis di postingan ini. Yang jelas, pencegahan dilakukan bukan hanya dari gizi yang seimbang saat 1000 HPK. Mengonsumsi pangan yang beraneka ragam harus tetap dilakukan. Ibu Hamil jangan lupa untuk minum vitamin yang diresepkan. Pantau berat badan Ibu dan bayi. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta beraktivitas fisik.
Webinar dalam rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2022 ini menarik dan jelas banyak ilmunya. Terima kasih banyak karena saya bisa ikut hadir di sini. Tinggal praktik nih saat hamil dan punya anak nanti. Yang penting mah persiapan dulu ya, hehehe.
Yuk bersama-sama kita cegah stunting demi masa depan anak dan bangsa kita. Sampai jumpa. Happy blogging!
12 comments
Acara yang menarik..edukasi seputar stunting memang mesti terus digaungkan karena jika tidak ditangai bersama masa depan generasi nanti akan terancam. Dengan demikian tentu gizi seimbang, keluarga sehat, negara kuat akan bisa kita wujudkan
Hemm gizi ternyata sangat penting untuk tumbuh kembang anak, jadi harus kita perhatikan jangan sampai terjadi stunting dan penyakit lainnya.
Ingat banget ibu yang melahirkanku bawel saat aku hamil.Beliau memang tidak paham untuk istilah stunting tetapi untuk masalah kecukupan gizi saat aku hamil dan cucunya lahir ini menjadi perhatian penuh beliau. Puji Tuhan anak-anak tumbuh sehat dengan kecukupan gizi yang memadai
Saat batita, anak-anakku susah makan. Memang sedih yaaa...ada anak-anak yang memang orangtuanya sangaaaat kekurangan shg kurang makanan dan pengetahuan. Aku memang bukan termasuk orang kaya, tapi ya masih bisa-lah nyediain beragam makanan buat anak. Tapi ya ituuuuuu....anak-anak tergolong susaaah makan. Perjuangan banget lho supaya mereka mau makan..
Aku sampai khawatir anak-anak akan kekurangan nutrisi bahkan juga stunting. Tapi selanjutnya, anak2ku bertumbuh dg baik. Makannya juga sudah membaik meski belum bisa dibilang ideal (anak bontot masih picky). At least normal baik fisik maupun kemampuan untuk level usianya.
Makan makanan bergizi sejak anak di dalam kandungan sangat penting yakss..
Teringat dokter saya dulu mak diksh makanan harian yg di konsumsi kl.cukup gizinya tidak perlu lagi konsumsi vitamin.
Aq dilema sama anak2ku mak kecil.mungil sdh ke dokter gizi juga sehat semuaa ya sudahlah yg penting tidak gampang sakit, daya pikirnya juga cepat.
Persoalan tentang gizi anak di Indonesia yang selalu jai perhatian dari tahun ke tahun, karena memang masih banyak anak yang kekurangan gizi hingga menyebabkan stunting. Ini makanya mamahku bawel banget dari waktu aku hamil sampai aku lahiran dan sampi anakku mulai mpasi.
Tablet penambah darah atau support untuk yg ngalamin Anemia ini ngga bisa disepelekan ya. Persiapan dari masa remaja atau pra nikah penting juga untuk memastikan nutrisi dan kesehatan, karena Ibu adalah penentu juga kondisi janin atau baby nya terpenuhi gizi dan tumbuh kembangnya
Terkadang banyak ibu yang merasa sudah memberikan anak makan dan jajan yakin sudah terpenuhi gizi anak padahal jajanan yang dibeli anak ngvak ada gizinya
stunting di Indonesia masih jadi masalah serius ya , karena selain pengetahuan , daya beli di daerah pelosok kecil
1000 hari pertama kelahiran adalah masa krusial bagi tumbuh kembang anak ya mbak
Makanya harus optimal dalam memenuhi kebutuhan gizinya
Cegah stunting ini sangat penting. Bener banget harus dimulai dari 1000 HPK. Pas hamil anak ke 1-3, udah dinasihatin temen yang nakes supaya jaga kesehatan selama kehamilan. Harus terpenuhi nutrisi bayi.
sangat bermanfaat sekali, walaupun saya belum menjadi ibu, tapi semua perempuan didunia ini adalah calon ibu, banyak belajar dan mendapat banyak ilmunya disini.