Kenapa perempuan seperti Laila Lopes yang
hitam memenangkan Miss Universe 2011?
Karena cantik, jelas. Toh cantik itu tidak
memiliki standar tertentu seperti kulit harus putih, tinggi harus di atas 160
centi meter. Cantik tidak seperti itu. Cantik itu relatif, tinggal siapa yang
mendefinisikannya. Apa dia menang hanya karena cantik? Tentu saja tidak. Leila
Lopes itu pintar, makanya dia bisa dianugerahi gelas Miss Universe :smile .
Perempuan itu makhluk yang luar biasa.
Perempuan bisa jadi apa saja walau bukan bidangnya. Bukan bidangku,
tapi mereka tetap luar biasa saat menjadi Wonder
Woman untuk keluarga.
Perempuan itu tidak melulu soal bagaimana
dia mendapat nilai matematika sempurna, bahasa yang luar biasa, ilmu
pengetahuan yang tidak ada matinya. Adakalanya mereka harus bisa mengaji,
mengajari anak-anaknya.
Perempuan itu, paling tidak dia bisa
membedakan mana merica mana ketumbar. Mana kunci mana kencur. Mana tepung beras
mana tepung terigu.
Perempuan smart itu ketika dia bisa menempatkan
dirinya di mana saja seperti air. Nggak punya kepribadian dong? Kepribadian
tetap ada, hanya saja dia bisa gampang beradaptasi di mana saja.
Kenapa aku merasa smart? Diusiaku yang 21 tahun lebih ini
aku belajar banyak hal yang mungkin teman-teman sekolahku dulu tidak pernah
merasakannya.
Dulu aku pikir, aku
adalah makhluk teraneh di dunia. Ketika temanku asyik bereksperimen, aku harus
mengaji. Ketika temanku mempunyai uang saku lebih bahkan mereka tidak sungkan
untuk terus meminta, aku berpikir seribu kali untuk SMS rumah bahwa aku butuh
uang. Aku harus rela tidak jajan demi menyisihkan uang untuk fotocopy materi
pelajaran atau pergi ke warnet mencari bahan-bahan tugas makalah. Aku sekertaris
kelas yang dianaktirikan wali kelas karena tidak punya HP :hwa . Maka dari itu
tidak pernah malu kalau nilainya di bawah standar dan harus remidi :uhuk .
Aku merasa smart meskipun tidak menjadi ranking satu di kelas, tapi aku mampu
melewati semua itu sampai mendapatkan kelulusan MAN. Aku bisa fotocopy dan menyelesaikan tugas dengan
modal uang jajanku sendiri. Setidaknya walaupun saat itu aku belum punya FB
seperti temanku, aku bisa belajar dengan tenang, damai sentausa tanpa gangguang
status yang tidak jelas.
Aku smart karena walaupun belum kuliah
seperti temanku, aku sudah pernah ikut kelas kuliah :uhuk . Karena belum
kuliah, aku belajar banyak tentang kehidupan, tentang dunia kerja yang ternyata
kejamnya luar biasa.
Aku belajar bagaimana
tidak mudahnya mendapat rupiah sehingga harus hemat dan tidak membelanjakan
uang yang aku dapat untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, yang bukan
kebutuhan mendesak. Ini bukan karena aku pelit, tapi dari sini aku harus
belajar menanage keuangan untuk
pelajaran saat aku sudah berumah tangga nanti.
Dari tempat kerja, aku
bisa memposisikan diriku sebagai apa saja. Aku bisa angkat junjung galon, aku
bisa mencuci, mengisi bahkan mengirimkan galon. Kejam? Tentu saja tidak. Selain
untuk olah raga, dari sini lagi-lagi belajar untuk mandiri. Tidak semua
pekerjaan berat itu urusan laki-laki. Jika suatu saat nanti aku berumahtangga
dan suamiku tidak di rumah ketika air minum habis, bukankah aku tetap harus
membeli air untuk kebutuhan minum? Aku tidak perlu menunggu sampai mati dengan
dalih egoism bahwa pekerjaan berat itu tugas lelaki.
Dari banyak hal aku
belajar untuk menjadi perempuan yang smart,
tidak hanya pintar dalam teori pelajaran, tapi harus pintar juga dalam banyak
hal yang menyangkut kehidupan. Termasuk pintar berakting *Eh :uhuk .
Yah, aku bisa ngaji dan
mengajari anak-anakku untuk mengaji. Aku bisa membedakan bumbu-bumbu dapur,
jenis tepung dan aku juga sedikit bisa memasak.
Aku berusaha
menempatkan diriku di mana saja. Aku sedang belajar untuk jadi anak, istri, ibu,
teman dan sahabat yang baik. Tidak mudah memang beradaptasi dalam banyak hal,
banyak bidang yang mungkin sama sekali belum pernah kita lakukan. Bukankah
perempuan pintar tidak pernah mengeluh untuk selalu belajar dan belajar?
Dunia butuh orang
pintar dalam ilmu pengetahuan, tapi jangan lupa, dunia juga butuh orang pintar
dalam memanage segala hal. Apa
artinya kamu pintar dalam matematika tapi tidak pintar bergaul dalam
masyarakat? Apa artinya kamu pintar berbahasa asing tapi tidak bisa menjaga
apa-apa yang keluar dari lidahmu?
Menjadi pintar itu
mudah. Kuncinya adalah belajar banyak hal. Kita bisa belajar dari kesalahan
misalnya. Dari kesalahan kita belajar bagaimana meminta maaf dan
berterimakasih.
Ah iya. Aku juga
membaca dalam beberapa artikel bahwa pengusaha itu memperistri perempuan yang
tidak hanya bermodal kecantikan, tapi juga kepintaran dalam banyak hal.
Mantra hebat untuk diri
sendiri :
Jadilah perempuan yang
pintar, maka dunia akan takluk kepadamu :uhuk
Dibanding perempuan lain, aku tak sehebat
perempuan itu, yang bisa apa saja tanpa mengeluh. Paling tidak aku berusaha
menjadi perempuan yang baik, perempuan yang pintar yang bisa dibanggakan. Bukan
untuk orang lain, tapi untuk diriku sendiri.