Aku sedang belajar untuk sabar. Sabar ketika ada seorang anak laki-laki yang cerewetnya amit-amit jabang bayi. Untung dia bukan adikku, kalau dia adikku, pasti mulutnya aku plester, aku ceples juga pakai staples.
Dia bilang, aku nenek lampir. Dia selalu ngomel tentang aku yang katanya jarang ibadah, pokoknya dia selalu ngerasa dia itu yang lebih baik. Terus, kalau aku solat, ngaji, ibadah harus laporan dulu sama dia? Memang dia siapa coba?
Semoga Allah selalu memberikan kesabaran untukku, amin :smile .