Aih Hari Kartini. Teman-teman semua pada memperingatinya ngga? Aku? Waktu jaman sekolah sih iya. Buanyak banget acara Kartinian secara warga Jepara gitu kan ya :uhuk . Dulu pas jaman SD, hampir semua siswi pada dandan di Hari Kartini. Pada bangun pagi-pagi trus ke salon atau tukang tata rias demi bisa kelihatan cantik saat ikut lomba jalan kemayu di sekolah. Bajunya kebaya, sanggulan, dandan menor. Aku? Cuma dua kali dandan :uhuk . Ikutan lomba juga? Ngga sih :smile . Dandan pertama saat kelas lima SD gara-gara dapat tugas jadi paduan suara. Dandan kedua kelas enam SD gara-gara jadi petugas upacara :uhuk . Habis itu ngga lagi-lagi deh :smile .
Di tahun-tahun selanjutnya, aku ngga pernah sama sekali dandan di Hari Kartini. Why? Sekolah ngga mewajibkan sih. Paling pol kita-kita upacara bendera, dengerin ceramah pembina upacara yang pasti semua petugasnya perempuan. Kadang aku berfikir, kok di Hari Kartini malah perempuan yang disuruh tugas? Harusnya para lelaki gitu kan ya? Biar kita orang perempuan bisa santai-santai :uhuk .
Ada beberapa hal yang mengesankan saat Hari Kartini yang telah aku lalui. Dulu kelas lima SD aku dapat hadiah juara 1 wiru jarik dalam rangka Hari Kartini. Sebenarnya itu lomba diadakan beberapa hari sebelum Hari Kartini. Lombanya yah macem-macem gitulah. Ada cerdas cermat, makan kerupuk, masukin pensil ke botol pokoknya yang seru-seruan gitu deh. Selain dapat hadiah dari wiru jarik, aku juga dapat hadiah juara tiga cerdas cermat hahaha. Hadiahnya? Buku tulis gitulah. Tapi seneng :uhuk .
Paling asoy di Hari Kartini adalah 21 April tahun 2010 tepat setelah aku ujian kelas XII MAN. Dihari sebelumnya, Guruku yang jaga Perpus namanya Mbak Adkha ngasih tahu supaya besok aku masuk sekolah. Kebiasaan yang beredar itu, setelah ujian siswa-siswi kelas XII jarang masuk. Why? Ngga kenapa-kenapa sih. Mau ngapain coba? Tinggal nunggu pengumuman ini itu kan ya :uhuk . Nah, waktu aku tanya untuk apa? Jawabnya masuk aja gitu. Otakku yang On gitu mikir, mungkin disuruh jadi wakil sekolah saat upacara di alun-alun Jepara kali yah.
Esok harinya, waduh aku telat. Sampai di sekolah sudah jam tujuh lebih. Mulai panik tapi untung sama satpam masih dibukain pintu. Mendadak Syok :shock lihat ada juga anak kelas XII :omg . Aku salah kostum :hwa . Jangan pada mikir bahwa aku berdandan pakai sanggul, ngga sama sekali. Lalu? Hari itu hari rabu, harusnya pakai seragam hijau muda. Lha aku malah pakai putih abu-abu. Sama adik kelas yang seragamnya batik abu-abu [Model seragam baru], aku diajak jejer barisannya gitu deh. Jadinya linglung gimana-gimana gitu :uhuk .
Parahnya, hal yang tidak ku sangka terjadi. Tiba-tiba ada pengumuman dari Perpus bahwa ada beberapa anak yang dapat hadiah :omg . Waktu aku kelas X, untuk pertama kalinya saat Perpus memberikan hadiah, kebetulan aku dapat salah satunya :uhuk. Sebuah buku agenda tebel yang juga dipunyai Ibu-Bapak Guru. Saat pegumuman yang dapat hadiah, eh aku masuk salah satu penerimanya coba. Antara seneng tapi susah. Saltum gini udah kelihatan batang hidungnya sama guru-guru, masa ngga maju? Dengan rada malu-malu tapi mau, aku maju deh. Ih beneran malu :shy . Bayangin, dapat hadiah saat salah kostum, difoto lagi. Yang ngasih Kepala Sekolahnya langsung :uhuk , untungnya ngga dapat poin pelanggaran :smile . So amazing gitu deh :hepi .
Awalnya aku eman-eman banget buat buka. Tapi karena eh karena teman yang lain penasaran, aku buka deh. Jreng-jreng :omg . Buku Ada Surga di Rumahku karya Dr. Nashir Sulaiman Al-Umar, Bimbingan untuk berumah tangga :hiks . Ini guru-guruku pada doain aku cepet nikah apa ya? Anehnya, juara satu dan tiga dapatnya novel sama buku remaja gitu. Kayaknya guruku rada-rada sentimen kok ngasih aku buku bimbingan :uhuk . Tapi aku seneng :smile .
Meski sudah tiga tahun berlalu, aku masih ingat betul saat itu hahaha :mabok . Sayangnya sih, sampai hari ini aku belum menyelesaikan tuh buku. Padahal, novel dengan ketebalan yang sama dengan buku itu sekitar seminggu bisa selesai. Ini buku satu biji sudah tiga tahun ngga selesai-selesai. Dari situlah aku mengambil kesimpulan, lha baca buku bimbingan gitu aja belum rampung kok mau nikah? Nikah sama siapa? Ibarat kata, orang mau perang itu butuh persiapan. Olah raga aja butuh pemanasan baru main. Kalau ngga pemanasan bisa kram. Lha ini punya niatan nikah tapi belum tahu ilmunya, apa kata dunia?
Duhai guruku yang telah memberikan aku buku itu. Jangan marah ya :smile . Aku akan merusaha membaca lembar demi lembarnya untuk bekalku nanti. Terimakasih buat bukunya. Dibanding novel, sepertinya buku ini memang jauh lebih wah karena aku bisa menggunakannya untuk bekal hidup berumah tangga. Sampai disini, jangan ada yang tanya, Kapan Aku Nikah?