Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Siapa yang anak kampung? Ya pasti saya dong!!!
Minggu 29 November 2015 saya pergi ke Semarang
sendirian. Semarang bagi saya ya kota besar. Kan lebih gedhe dari Jepara, hehehe. Sebenarnya pergi ke Semarang ini bukan
pertama kalinya. Terminal Terboyo mah lewat. Ya memang saya berhenti disitu sih.
Pertama kali ke Semarang itu sekitar tahun 2006. Waktu
itu bela-belain bolos hanya untuk jadi suporter adik kelas yang lomba. Acaranya
di Gedung Haji Semarang. Saya dan beberapa teman yang lain akhirnya cuma ngerumpi
sambil nikmatin hari bolos. Harusnya kami yang ikut lomba. Ternyata, kelas IX
nggak boleh dan pemberitahuannya H-1 lomba. Gila nggak sih? Kasian adik-adik
yang terpaksa ikut lomba dengan persiapan setengah hari doang.
Empat tahun kemudian, Februari 2010 saya dan dua orang
teman pergi ke Semarang. Mereka nganterin saya buat tes masuk Universitas. Walau
akhirnya saya nggak lulus tes, tapi ya lumayan jalan-jalan. Mana waktu ke lokasi
dianterin cowok ganteng lagi, hihihi. Tapi, di foto ternyata dia nggak
ganteng-ganteng amat #Walah. Tapi, makasih buat Alfin, Pato, Saudara-saudara
Alfin yang sudah baik mau nampung saya waktu itu.
Satu dua tahun lalu saya kembali ke Semarang. Ceritanya
saya mau interview. Saya buta arah,
tak punya GPS, modal mulut untuk bertanya. Akhirnya saya sampai di tempat
tujuan. Lumayan jauh bok! Waktu itu saya bisa diterima kerja kalau mau bayar
ratusan ribu. Sayanya yang kelewat pelit, akhirnya nolak.
Nah yang terakhir ke Semarang ya kemarin itu. Mau ikutan
Kampus Fiksi dan liat pameran buku di Gedung Wanita Semarang. Jam tujuh berangkat,
jam sembilan sampai. Dan untuk pertama kalinya saya naik Trans Semarang, Saudara-saudara!
Kondektur sama supirnya sih ganteng #Eh, tapi Mbak yang jual tiket kurang
ramah. Ngomongnya cepet lagi! Kaya sales yang lagi promosi, peserta dilarang interupsi.
Mungkin saya terlalu excited sampai nongkrong lama-lama di koridor entah berapa. Yang jelas
saya telat lima belas menit di acara Kampus Fiksi. Untung ditungguin di luar
sama Mbak Susindra, Mas Catur dan Mas Saiful. Kami sama-sama peserta dari
Jepara, tapi jalannya beda-beda. Acara Kampus Fiksi cukup meriah, menurut saya.
Postingan Kampus Fiksi nanti ya, hehehe. Ini kan lagi kesenengan bisa liat
kota. Pukul satu siang acara berakhir dan kami akhirnya makan siang. Setelah makan
siang, jeng-jeng-jeng!!!
Perhatikan foto di bawah ini. Namanya orang kampung,
selalu ingin tahu. Lokasi foto di samping Gedung Wanita. Kira-kira, saya lagi
ngintip apa sih? Apa yang sebenarnya saya cari?
Saya akan pilih dua orang untuk mendapatkan pulsa
masing-masing sepuluh ribu rupiah.
Jawabannya suka-suka kalian saja. Tapi yang saya pilih
adalah jawaban yang mendekati fakta yang terjadi sesungguhnya dan jawaban yang
paling gokil versi saya. Jangan lupa tinggalin akun yang bisa dihubungi, misal twitter,
email atau FB. Siapa saja silakan jawab kecuali Mbak Susindra. Kenapa? Lha beliau kan pelaku utama yang menangkap basah kelakuan absurd saya. Batas waktunya
sampai hari Jum’at, 11 Desember 2015.
Saya tunggu jawabannya ya!!!