Bismillaahirrahmaanirrahiim....
“Mbak, arah rumahmu ke mana? Boleh pinjam uang?”
Andai waktu itu punya uang lain,
saya mau-mau aja minjemin. Tapi, berhubung uang saya pas-pasan ya say sorry deh. Anehnya, dia ini pede
banget waktu cerita betapa seringnya dia lupa membawa dompet. Hah! Lebih parah
karena nggak bawa uang dan pergi hanya perorangan.
Kita manusia tercipta memang
tempatnya salah dan lupa. Tapi bukan berarti kita nerima takdir kan? Harusnya kita
berusaha untuk menjadi pribadi yang benar dan pengingat kebaikan. Jujur saya
sebenarnya juga pelupa. Parah? Lumayan. Tapi saya punya akal untuk mensiasati
agar saya tidak lupa. Contohnya dengan
mencatat. Nggak perlu gedhe-gedhe,
yang penting simple dan mudah
diingat.
Pergi tanpa membawa dompet?
Saya pernah. Tapi yang tidak
sering. Kalau sering ya bahaya! Untuk menghindari adegan “Anak minta uang”,
saya biasanya menaruh uang di tas. Nggak banyak, intinya bisa untuk
ngebis/angkot. Saya punya tiga dompet untuk membagi keuangan. Terus terang
dengan ini saya sangat terbantu untuk mengelola keuangan yang tidak seberapa.
Dompet Uang Gedhe
Duh kaya punya uang banyak aja. Maksudnya
sih dompet ini khusus untuk uang simpanan besar. Isinya ATM, KTP, ya barang
penting lah. Uang di dompet ini akan keluar disaat mendesak dan penting.
Dompet Uang Kecil
Dompet ini berisi uang buat
pengeluaran. Semisal beli sabun, belanja, uang pulsa. Semua saya kumpulin di dompet uang
kecil. Kalau mau jajan, saya ngambil uang ini.
Dompet Uang Receh
Jelas ini untuk recehan. Saya pengumpul
recehan baik ratusan maupun ribuan. Namanya anak kampung, lima ratus perak itu
bisa buat beli terasi. Lumayan banget lah.
UPDATE:
Sebenarnya ini tulisan buat kontes. Berhubung ternyata DL tanggal 25 pukul 00.00 jadi saya hapus linknya. Ngeselin karena saya mikirnya DL ya tanggal 25 ini sampai jam 12 malam nanti. Mbok ya nulis DL itu tanggal 24 pukul 23.55 atau gimana. Kalau nulisnya tanggal 25 Des pukul 00.00 saya yang baca kan siwer. Ya sudahlah. Intinya, Lupa Bawa Dompet? Nggak Lagi Deh!