Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Jendela Rumah Jiah

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Sisi Lain adalah rumah saya dan saya punya jendela baru. Saya menyebutnya Jendela Rumah Jiah. Di sana adalah tempat saya mereview buku-buku yang saya baca.


Dulu ketika membaca buku saya jarang mereview. Seringnya di halaman belakang buku saya beri notes satu dua kalimat kesan yang saya dapat dari buku tersebut.


Semakin ke sini, niat untuk membuat perpustakaan pribadi menggebu. Buku saya yang tidak seberapa itu sering kali saya lupa apa jalan ceritanya. Maka dari itu saya mau mereview dan menuliskannya di Jendela Rumah Jiah.


Hal ini saya lakukan untuk berterima kasih pada teman yang mau membagi bukunya secara gratis pada saya. Terima kasih karena memenangkan saya dalam kuis ataupun Giveaway. Terima kasih karena harga diskonannya.


Bukankah membahagiakan bila apa yang kita berikan dihargai, dimanfaatkan orang yang kita beri?


Doa saya, semoga saya bisa sedekah juga seperti mereka yang sudah mau bersedekah kepada saya. Sekali lagi terima kasih :smile.

Benda (Tak) Penting Saat Jalan




Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Traveling, jalan-jalan, siapa sih yang tidak suka? Saya yang ndeso dan tidak hafal jalan ini senang sekali kalau ada yang ngajakin jalan-jalan. Ho iya! Saya sebenarnya masih punya hutang post cerita jalan-jalan saya satu tahun lalu ke Jogja. Di sini saya tidak cerita itu, tapi cerita barang bawaan saya :uhuk.

Jujur, saya ini orangnya rempong kalau mau jalan. Ada saja benda kurang penting yang mau dibawa. Jauh lebih mudah sebenarnya kalau jalannya pakai motor, semriwing dan tidak bikin mabok. Paling kaki semutan pinggang pegel :uhuk.

Ada 3 benda wajib yang nongkrong di tas saat saya jalan. Di sini jalannya agak jauh ya, ke luar kota Jepara plus naiknya bukan motor.

1. Obat-Obatan

 
Sakit? Oh No! Tidak ada seorang pun yang mau sakit, maunya sehat terus. Obat yang saya bawa biasanya obat mual, obat sakit kepala. Alasannya sih karena saya mabok :uhuk. Obat itu biasanya membuat ngantuk. Jadinya mending tidur daripada mual, muntah :smile. Mungkin kalau saya kecelakaan #Amit2 #SemogaSelamat, saya tidak tahu urutan kejadiannya wong saya lebih banyak tidur :uhuk.




Kresek ini buat bungkus kepala saya :jiah. Bukan ding :wek. Sudah minum obat tapi masih mual? Siapin kresek! Kali saja ada batu akik yang nyumpet tenggorokan :uhuk. Selain persiapan untuk mual, kresek juga bisa digunakan untuk menyimpan sandal atau apapun.

3. Minum

Minum ini semacam fardu 'ain. Makanan tak ada, tidak masalah yang penting minuman ada. Jaga-jaga saja wong saya juga khawatir kalau dikasih minuman sama orang. Yang lebih penting itu hemat. Jujur saja, minuman di tempat wisata itu harganya lebih. Waktu ke Bali dengan gajenya saya bawa minum 1 liter lebih. Padahal di bus travel sudah diberi minum, mampir ke rumah makan juga. Waktu ke Jogja hampir bawa 2 liter. Kakak saya yang ngomel hingga akhirnya saya kurangi 1 liter. Saya memang doyan minum. Kadang saya pikir, kenapa tidak sekalian bawa galon ya? Ini saya mau jalan-jalan apa pindah rumah?

Saya tahu bawaan saya tidak elit sama sekali, cenderung tidak penting bagi orang lain. Lha di sini siapa yang jalan? Siapa yang butuh? Saya kan? Bukan situ :wek

Sebagai seseorang yang suka jalan tapi kondisinya mabok perjalanan, saya kan harus prepare. Saya harus bisa mandiri, jaga diri dan sebisa mungkin tidak merepotkan orang lain.

Kalau jalannya sama keluarga, ada yang mijetin tengkuk. Lha kalau jalan sendiri di kendaraan umum? Semua urusan saya tanggung sendiri. Meskipun maboknya tidak sering-sering banget. Minyak angin tidak bawa? Tidak. Saya kalau jalan dan bau minyak angin malah tambah mual :uhuk.

Bagi saya, tidak penting berapa harga atau tidak elitnya benda yang saya bawa. Yang penting benda itu saya butuhkan dan bisa menyelamatkan saya saat perjalanan jauh.

"1st GA - Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan"


Dunia di Balik Pintu Kayu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Dunia di Balik Pintu Kayu merupakan buku kumpulan flashfiction karya peserta MFF Idol Seasion 1 tahun 2013 dan beredar pada Agustus 2014.

Saya ada di sana? Iyes benar. Saya pernah menulis perjuangan saya di MFF Idol. Rasanya setelah berjuang dan kini hadir dalam bentuk buku itu sesuatu.

Di buku ini kita akan dimanjakan dengan berbagai jenis FF dalam berbagai genre. Walaupun di MFF Idol saya tidak juara, saya bangga bisa ada di sana. Kalau boleh saya bilang, bukalah pintu dan temukan duniamu.

Sampai jumpa :hai.

Legenda Oh Legenda

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

LOL atau :uhuk Legenda Oh Legenda adalah salah satu buku saya dan teman-teman pecinta flashfiction. Buku ini lahir dari proyek flashfiction hasil dekonstruksi 15 legenda nusantara yang ditulis oleh 19 orang kontributor #FFKomedi123Kata.

Awalnya Mas Momo membuat twit ajakan untuk menulis FF genre komedi. Saya ikutan daftar dan akhirnya akhir november 2013 terkumpul 19 orang. Selama bulan desember 2013 kami mengerjakan FF tersebut. Akhirnya Juni 2014 buku tersebut hadir.

Rasanya, hem seneng dong. Saya pikir, saya tidak bisa nulis genre komedi. Ternyata bisa hehe :smile. Penasaran? Silakan tengok di sini. Saya dan teman-teman tidak bertanggungjawab kalau selesai membaca kalian guling-guling :uhuk.

Sampai jumpa :hai

Pada Akhirnya

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Bagi saya, ketika kita ngefans dengan seseorang berarti kita telah mencintainya dalam arti yang berbeda. Apa kalian juga merasakannya?

Saya tahu Dude Harlino ketika dia bermain dalam sinetron Di Sini Ada Setan. Dude memerankan sosok Niko cowok bertopi kain yang menurut saya terlihat sangat keren. Dibanding artis lain, sosok Dude telah menyedot perhatian saya yang ketika itu masih SD menuju MTs.

Waktu berlalu, Dude masih terus ada di hati saya. Ketika bermain dalam sinetron Cincin, sosok Levi yang diperankan Dude semakin membuat saya jatuh cinta. Potongan rambut berponinya kok ya terlihat manis di mata saya. Mungkin saya buta, tapi siapa juga yang peduli. Saya hanya anak bau kencur dan melihat sosok Dude sebagai pria idaman.

Saya bukanlah fans fanatik. Saya tidak punya poster di sana sini. Saya mencintainya dengan cara saya.

Foto dari google yang saya simpan di Diary

Ketika dia sering bermain dengan artis A, B atau C, kadang saya sebel. Kalau aktrisnya si A yang tidak saya sukai, saya tidak akan menonton sinetronnya. Itu semacam pantangan :uhuk.

Seiring waktu, suatu hari saya ngobrol dengan teman di kelas XII MAN. Namanya Ana. Usut punya usut, dia juga suka Dude. Saya sering berantem tidak jelas untuk memperebutkan Dude yang bahkan tidak tahu kita siapa :hwa :hiks. Tapi hal itu tidak menyurutkan kami untuk berhenti berdebat tentang siapa yang pantas dengan Dude.

Di mata saya, semakin bertambah usia Dude, dia semakin dewasa dan auranya semakin WOW. Dulu ketika ada yang mendekati saya dan usianya terpaut jauh, saya balik kanan. Tapi seandainya orang itu Dude, saya tidak akan menolak walau kenyataannya kami terpaut jauh.

Jujur ketika Dude akhirnya menikah, saya... :hiks :hwa. Saya tidak masalah dia menikah dengan Allysa, menurut saya istrinya lebih baik dari pacar-pacarnya yang dulu. Hanya saja sebagai wanita saya, yah kalian mungkin bisa merasakan.

Membahas cinta pertama itu seolah mengulik masa lalu. Semakin terus dibahas, saya khawatir saya gagal move on. Setahun ini saya sudah belajar untuk ngefans dengan artis lain :smile.

Dari sini saya mau berterima kasih untuk teman-teman dunia maya saya yang sudah repot-repot memberi semangat ketika Dude menikah. Ini jawaban saya untuk setahun yang telah berlalu. Terima kasih karena Dude menjadikan kita teman. Mbak Sari, Mak Ade dan banyak teman lainnya yang hampir membuat partai anti patah hati.

Apa sekarang saya masih ngefans dengan Dude? Jawabannya tidak. Kenapa?

Pada akhirnya, sebagai seorang wanita saya sadar diri. Dulu ketika mengandai-andai jadi istrinya Dude, saya tidak bisa membayangkan Dude dipegang aktris lain. Saya cemburu. Dan sekarang ketika Dude punya istri, bagaimana perasaan Allysa kalau Dude dipegang-pegang? Apa dia rela wajah suaminya di dalam foto ditium-tium orang lain?

Sekarang saya harus belajar untuk ngefans dengan orang yang nanti halal bagi saya :uhuk. Memang seharusnya saya move on kan?

Oh iya, gara-gara Dude, saya punya kode rahasia dengan teman-teman saya. Kalau saya menghubungi mereka dengan nomor baru dan mereka tanya siapa saya, saya jawab 'Mantannya Dude'. Dan mereka pasti tahu siapa saya :uhuk, Mantan fans :wek.

Ini kisah cinta pertama ala saya. Bagaimana denganmu? :hai


Artikel ini diikut sertakan  dalam "My First Love Giveaway" Aprint Story