Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

Euroworld


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Aku melihat pemandangan di depanku dengan suka cita. Setelah bertriliun abad entah berapa lama melewati penantian dan siksaan, akhirnya ini yang kudapatkan. Euroworld, dunia baru. Dunia dengan keindahan berkali-kali lipat dari bumi.

Aku melihat sungai dengan air susu segar yang mengalir. Bau semerbak kasturi dan wanita-wanita cantik yang bersenda gurau dengan para pria. Aku menundukkan kepala. Apa benar tempatku di sini? Terakhir di bumi usiaku 90 tahun. Mungkihkah aku masuk pada kamar yang salah?

"Hai! Mau ke mana?" aku menghentikan langkah ketika seseorang mencekal tanganku.

"Tempatku bukan di sini," ujarku pelan. Aku menunduk, rasanya pipiku bersemu. Pemuda di depanku mirip sekali dengan mendiang suamiku di bumi.

"Tempatmu di sini, bersamaku. Terima kasih telah menjaga martabatmu, ibadahmu, imanmu dan kesetianmu untukku," katanya.

Aku mendongak mendapati sinar mata yang sama dengan mata suamiku.

"Kamu siapa? Aku ini hanya nenek tua. Tidak kah kau ingin seperti mereka? Berdua bercumbu dengan bidadari cantik?"

Dia tersenyum lalu menarikku ke tepian sungai yang begitu jernih. Dia memanduku duduk di sebuah batu.

"Aku suamimu dan kau istriku."

Pandanganku jatuh pada bayangan di dalam sungai. Seorang pemuda dengan gadis cantik bukan nenek tua di sampingnya.



***

Usia 40 Tahun Tak Perlu Makan, menurut saya ini gila. Bukannya tidak perlu, mungkin mengurangi. Tapi, makan yang ada di buku tersebut makan apa coba? Jangan-jangan tak perlu makan hati, hehe :smile. Jelas saat memasuki usia 40 adalah masa perubahan besar dari segi fisik maupun mental. Mungkin ada tips hebat dari buku Usia 40 Tahun Tidak Perlu Makan.

Oh iya, FF saya di atas mengambil tema MFF Prompt 79 - Welcome to Euroworld, Dunia Baru dan #Cermat @PenerbitMizan - Hari Tua, Hari Bahagia. Saya ingat ada sebuah cerita bahwa di surga nanti hanya ada anak muda. Orang tua tidak ada. Sampai-sampai ada nenek-nenek yang nangis gara-gara Nabi Muhammad bilang bahwa nenek-nenek tidak ada di surga. Bisa baca ceritanya di sini. Semoga kelak kita jadi penghuni surga, amin :smile

Nilai Uang Tergantung Kebutuhan


Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Manusia hidup pasti butuh uang. Menabung Biar Untung juga butuh dengan uang. Sayang sekarang nilai uang tidak seberapa. Semua dikarenakan nilai uang tergantung kebutuhan.

Banyak yang bilang uang limaratus perak itu tidak ada artinya. Limaratus buat apa? Kerokan? Tapi, coba deh lihat penjual bensin eceran. Untung limaratus perak saja dijalani.

Jadi, uang sedikit atau banyak itu nilainya tergantung dari seberapa kebutuhan kita. Kalau dalam sebulan kita butuh bayar ini itu berjuta-juta, uang seratus ribu tentu tak ada artinya. Beda kalau kebutuhan kita tidak terlalu banyak. Uang seratus ribu bisa untuk belanja di pasar satu minggu. Kadang, di situlah saya merasa beruntung karena tinggal di desa dengan harga yang serba murah :uhuk.

Coba tengok. Uang berjuta-juta itu kalian ke mana kan? Jungkir balik cari uang kok masih kurang?

Biar dolar naik, harga naik yang penting kita pintar memanage keuangan. Apalagi mau puasa :Smile. Dan satu hal yang penting. Bersyukur dengan rizki yang Allah berikan :hepi.
:hai

Menabung Biar Untung

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Sejak dulu namanya menabung itu membawa untung. Saya masih ingat saat kecil saya membeli celengan kendi dari tanah liat. Saya mengisinya kalau punya uang, hehe. Kalau sudah terkumpul, uangnya untuk beli sesuatu.


Semakin besar, saya masih menabung tapi tidak di celengan. Saya menyimpannya di dompet atau apa pun. Ya mau bagaimana lagi? Orangtua saya tidak punya uang lebih untuk tabungan khusus. Lima anak sekolah semua. Jadi pintar-pintarnya kita mengatur uang.


Ketika saya mulai bekerja, saya menabung lewat emas. Awalnya sih santai, tapi akhirnya Mbak saya menyarankan untuk buat tabungan yang ada ATMnya. Setelah dipikir, akhirnya saya buat ATM juga :uhuk.


Sekarang ini jenis tabungan dan bank sangat banyak. Berbagai keuntungan yang ditawarkan bervariasi. Semua kembali pada masing-masing orang. Dan saya akhirnya pilih BRI.


Ada alasan tertentu?


Alasan simpelnya karena saya tinggal di desa dan BRI paling mudah diakses di mana saja. Tapi ya kalau saya modal dikit untuk jalan ke kota, bank lain sebenarnya banyak juga hehe.


Dibilang gaul, saya ini ya kudet. Saya mainnya nabung di pasar (Ada mobil BRI yang nongkrong di pasar) atau kalau nganggur ya langsung ke bank. Sesekali mengambil uang atau transfer di ATM. Saya sedikit tidak peduli dengan apa-apa yang ditawarkan. Tapi sekarang, kok ya saya penasaran, apa saja sih yang bisa saya dapat dari menabung di BRI?


Lewat Cermati.com yang merupakan perusahaan start-up yang bergerak di bidang teknologi finansial membuat saya tahu informasi finansial atau keuangan. Selain itu di cermati.com info finansialnya mudah diakses dan lebih berguna bagi setiap orang dengan menggunakan platform teknologi. Dari sini saya banyak tahu jenis-jenis tabungan seperti Tabungan Bisnis, Tabungan Anak, Tabungan Pensiun, Tabungan Pegawai, dan Tabungan Haji.


Untuk bank BRI sendiri memang belum selengkap tabungan lain. BRI Britama menawarkan tabungan bisnis, tabungan anak dengan Britama Junio dan tabungan BRI Haji. Kalau bagi saya yang masih orang biasa, ketiga penawaran di atas lumayan menggiurkan. Saya belum memikirkan tabungan pensiun sih :uhuk.


Contoh Britama Junio. Setoran Pertama Rp 250 ribu. Cover asuransi kecelakaan diri hingga Rp 150 juta. Buku tabungan dan kartu dengan gambar karakter khusus anak-anak dan saya yakin mereka akan suka. Waktu masih anak-anak sudah diajari menabung, coba bayangkan apa keuntungan yang diperoleh saat besar nanti? Bunga tabungannya sampai kepintaran mereka dalam mengelola keuangan.


Mau menabung di mana saja terserah sih. Intinya sebisa mungkin, sedikit apa pun uang yang kita punya, kita sisihkan untuk menabung. Kita tidak pernah tahu kebutuhan ajaib yang tiba-tiba muncul. Kalau kita punya tabungan, kita kan bisa tenang, hehehe.


Oh iya, jangan lupa untuk update info-info terbaru tentang finansial. Walaupun orang desa, tidak ada salahnya kita melek teknologi. Cermati kebutuhan, cermati keuangan, manage betul-betul, dan cermati untuk menabung biar untung.


:hai



Jadi Ceritanya

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Hai apa kabar kalian semua? Semoga kita semua dalam keadaan baik, sehat dan berkah, amin... :smile

Jadi ceritanya saya punya aktifitas baru yang tidak seperti yang lalu. Kalau sampai rumah saya ngantuk dan maunya santai-santai. Jadinya sudah seminggu saya absen ngepost di sini, hehe.

Maaf untuk yang sudah komen dan saya tidak balas. Saya belum sempat bewe sama sekali :hiks. Ya namanya punya aktifitas baru, jadi harus beradaptasi dan sedikit mengorbankan hal lain.

Sebenarnya juga saya tidak malas-malas banget untuk nulis. Kemarin saya nulis di kompasiana Indi, Miss Babbitt yang Luar Biasa dan juga cerita pendek untuk lomba lain :uhuk. Doa saya, semoga mereka menemukan jalannya dan berkah, amin....

Jadi setelah ini jika kalian tidak komentar atau mengunjungi Sisi Lain, ya tidak masalah heheh. Pe er saya mungkin kalau sudah bisa sedikit santai ya bewe dan review bacaan di Jendela Rumah Jiah.

Semoga kita diberi keberkahan dan kelancaran dalam banyak hal, amin.... :smile

Prompt #77: Si Kembang

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***



"Maukah kau dengar sebuah kisah, tentang seorang perempuan yang kecantikannya begitu berbahaya hingga bisa mengacaukan seisi alam raya dan memorak-porandakan semesta?"

Aku menarik napas kemudian mengangguk. Ayah tersenyum kemudian membenarkan posisi duduknya. Sebenarnya aku bosan dengan acara dongeng sebelum tidur.

"Dia Kembang Desa, setiap laki-laki selalu meliriknya. Tapi di dalam hatinya sudah tertambat seorang lelaki."

Ayah melirikku sejenak lalu melanjutkan ceritanya lagi,

"Orangtua si gadis akhirnya menikahkannya dengan lelaki lain karena pacar si gadis tak kunjung melamar."

"Emang pacarnya ke mana, Yah?"

"Pacarnya merantau cari uang, soalnya dia sebatang kara. Akhirnya setelah beberapa tahun pacarnya pulang. Si Kembang masih jadi kembang, tapi janda kembang. Tak tanggung-tanggung, dia janda lima kali!"

Aku melotot. Waa janda lima kali? Ayah tersenyum.

"Jangan kaget begitu," katanya.

"Janda lima kali tanpa anak. Suami pertama cerai karena si Kembang tak kunjung hamil. Suami lainnya meninggal. Anehnya dia masih cantik dan segar seperti perawan!" lanjut Ayah.

"Ayah lebay! Lalu pacar lamanya itu bagaimana?"

"Pacar lamanya datang melamar dan menikahinya. Dia tidak peduli walaupun orang-orang bilang suami-suami si Kembang meninggal karena jadi tumbal kecantikannya."

"Laki-laki itu mati?"

"Belum."

"Belum?"

"Ya setiap orang pasti akan mati. Tapi mereka berdua akhirnya hidup bahagia."

"Lalu kenapa si Kembang masih cantik seperti perawan? Apa rahasianya?"

"Mau tahu?"

Aku mengangguk penuh antusias. Ayah menarikku turun dari tempat tidur dan keluar kamar menuju dapur. Kenapa ke dapur?

Kulihat Ibu baru selesai yoga. Dia menyiapkan berbagi jenis sayuran lalu diblender. Setelah itu dituang ke gelas lalu diminum. Sesekali Ibu membolak-balik buku diet kombinasi makanan miliknya.

"Rahasianya itu hidup sehat. Makanya bisa awet muda!" kata Ayah penuh semangat.

Aku mendengus sebal. Menghentakkan kaki meninggalkan Ayah yang sibuk mengintip Ibu.

"Rahasianya itu cinta, Yah. Walau janda kalau cinta, mau juga!"

***

Prompt #77: Cerita Tentang Perempuan

#Cermat @PenerbitMizan