Jiah My Id

The Power of Anak Kampung

Powered by Blogger.

#FFRabu: Ingat Kamu

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Sambil mengumpat aku membuka pintu kamarku. Ingin rasanya membabat makhluk yang sudah berani mengganggu acara tidur siangku.

"Sia..., eh Nay. Tumben kemari. Ade angin ape?"

Amarahku merosot seketika melihat wajah cantik Nay, anak Ibu Kontrakan.

"Nay inget Abang mulu," katanya malu-malu.

Aku meringis. Ini mah pucuk dicinta ulam pun tiba. Jarang-jarang Nay bisa lugu begini. Biasanya galak setengah mati.

"Abang jadi malu, Nay. Segitu kangennya ya?"

"Nay sebenernye mau bobok siang, eh keinget Abang. Langsung aja Nay ke sini."

"Terharu Abang jadinya. Diinget mulu sama Nay,"

"Iya Nay inget Abang belum bayar kontrakan 3 bulan. Buruan gih bayarnya!"

***

#FFRabu @MondayFF

Icip-Icip Ramadhan

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Ramadhan sudah memasuki tanggal enam. Hem, kalian sudah melakukan apa saja? Ngajinya sudah berapa juz? Makin malas atau makin semangat?

Setelah Hari Pertama Ramadhan di Rumah, hari selanjutnya saya masih di rumah, hehe :uhuk. Di rumah terus, tidak bosan, Ji? Kadang saya kangen bukber bersama teman-teman. Tapi saya kebagian masak buat berbuka. Mau bagaimana lagi?

Namanya orang masak pasti tidak jauh dengan yang namanya icip-icip. Meski masakannya sederhana semacam Mendoan, Sayur Bening tetep kudu icip-icip. Sudah pas belum? Kurang asin atau kurang ajar? Dan sampai sekarang, acara icip-icip masih belum bisa saya hilangkan. Jadi jangan kaget kalau saya masak porsinya berkurang dari pas awal buat, hehe :uhuk.

Err kasus porsi berkurang itu berlaku kalau bukan ramadhan ya. Kalau ramadhan begini, icip-icip ramadhan paling jilat terus diludahin. Makruh memang. Habisnya kalau kasih bumbu, saya asal tanpa takaran. Kira-kira saja, pakai insting, hehe.

Pernah dulu puasa, waktu kecil saya khilaf makan kue sampai habis :uhuk. Ceritanya begini.

Waktu saya masih kecil, ketika akhir ramadhan Bu e selalu buat kue. Bukan kue kering model Dahlia atau Natsar. Kuenya itu terbuat dari terigu, telur, mentega, gula yang diuleni. Setelah apa ya namanya kalis (bukan?!) adonan dibentuk. Bu e biasanya pakai garpu dibalik, kadang dibuat bulet suka-suka.

Bertempat di dalam rumah tepatnya ruang tamu, Bu e dan saya beraksi. Bu e serius bentuk kuenya yang sampai sekarang tak bernama dan saya bantu ngrepoti :smile. Kalau dilihat, model kuenya kaya Gelek. Cuma lebih mini.



Gelek Sumber Gambar: http://hizistore.blogspot.in/2014/03/resep-cara-membuat-kue-perut-ayam-gelek-renyah.html

Karena saya bantu ngrepoti, saya juga bentuk adonan jadi bulat agak besar lalu saya goreng. Icip-icip ramadhan saya kumat. Setelah matang dan ditiriskan, itu kue saya makan. Bue tidak tahu, sayanya lupa kalau puasa hehe :hepi. Ini namanya rejeki :uhuk. Namanya anak kecil, belum balig, mau puasa saja sudah alhamdulillah.

Selesai makan, Bu e negur. "Lho! Kamu kan puasa," katanya. Saya ketawa ketiwi karena serius lupa. Akhirnya lanjutin puasa lagi deh.

Semenjak besar, khilaf makan atau minum saat ramadhan makin jarang. Tapi ya itu, tetap icip-icip ramadhannya belum hilang. Itulah mengapa ramadhan di rumah selalu punya cerita dan kesan tersendiri. Kalau diperantauan selalu saja kangen yang namanya masakan rumah. Kangen ramadhan di rumah.

Bagi kalian yang diperantauan, jauh dari rumah, kangen tidak ramadhan di rumah? Kalau saya yang pernah jauh dari rumah, seenak apa pun makan diperantauan, lebih enak makan sambal di rumah, bersama keluarga. Semoga kalian yang diperantauan bisa pulang dan icip-icip ramadhan di rumah, amin :hepi :hai.

Hari Pertama Ramadhan di Rumah

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Ramadhan jalan tiga hari, yey! Bagaimana puasanya? Tadarusnya? Masak apa hari ini?

Hari pertama Ramadhan di rumah adalah rutinitas yang sudah saya lakukan sejak dulu. Tak peduli di mana saya, hari pertama selalu menyempatkan diri untuk puasa bersama keluarga.

Ketika dulu sekolah, ramadhan hari pertama selalu libur. Jadi ya saya di rumah. Tanggal duanya saya balik, ngaji rutinitas ramadhan. Ngaji kitab ba'da ashar, ba'da isya' dan ba'da subuh. Setelah lulus sekolah, tidak ada lagi ngaji kitab. Setelah tarawih ya di mushola, tadarus, pulang ke rumah. Sore pertama ramadhan biasanya masak untuk berbuka. Ya begitulah kalau ramadhan tiba.

Tahun ini, Hari pertama Ramadhan di rumah juga. Tahun depan, entah. Semoga masih diberi umur untuk bertemu ramadhan lagi. Semoga ramadhan kali ini tambah berkah untuk kita semua, amin.

Kalau kamu, Hari Pertama Ramadhan di Rumah juga?

Barang yang Maunya Dibeli Online

Bismillaahirrahmaanirrahiim....


Woaa hai :hai. Ramadhan segera tiba, yey! Ada yang pusing, ribet menghadapi ramadhan? Ayo merapat ke sini!

Momentnya pas banget deh! Saya mau cerita. Sebelum ramadhan juga, bumi kita ini sudah panas. Nah kalau sudah begitu, bawaannya malas keluar rumah. Mau belanja, panas. Kudu hemat energi.

Jaman modern kaya gini dan penggunaan internet yang semakin maju, sekarang banyak orang yang buka toko online. Mau beli apa saja tinggal cus, barang diantar. Betul-betul hemat energi :uhuk.

Bicara toko online, ada beberapa barang yang mau saya beli.

1. Buku
Alasannya karena di Jepara tidak ada toko buku besar dan buku yang dijual juga kurang update. Beda kalau beli di toko online. Kita bisa update buku-buku terbaru. Oh iya, kita juga bisa preorder sama penulisnya. Dan kadang, ada buku yang hanya di jual online, jadi kita tidak menemukannya di toko buku.

2. Sepatu
Err, sebagi perempuan, namanya sepatu itu untuk menunjang penampilan :uhuk. Saya pakai sandal jepit pun oke. Cuma, kadang saya ingin terlihat tinggi biar tidak dikira anak SMP.

3. Tiket
Tiket apa saja. Bisa kereta, pesawat, hotel atau apa pun. Berhayalnya sih bisa traveling keliling mana saja. Jadi kalau punya uang banyak, langsung urus ini itu dan saat tiba di tempat tujuan tinggal menikmati liburan.

4. Baju
Selain sepatu, saya juga suka lihat baju-baju, gamis dan kawanannya. Sebenarnya paling enak buat baju sendiri, jahit, pilih bahan dan model. Tapi untuk menghemat biaya, toko online penjual baju sekarang ini semakin oke. Dari segi bahan lumayan nyaman dipakai dan kisaran harganya juga ramah di kantong, hehe :smile.

5. Jam Tangan
Saya sudah lama sekali tidak punya jam tangan. Sekarang lihat jam, pegang saja HP. Tapi kadang, saya rindu masa di mana setiap menit saya nengok jam. Saat apakah itu? Ujian, hahay.

Salah satu jam yang saya suka itu Jam Analog merk Fortuner yang ada di tokoumami.com. Ini toko saudara Dapur Umami? Bukan! Tidak ada hubungan sama sekali.



Selain harga yang murah tapi tidak murahan, kualitas jam ini bagus. Cocok juga dipakai laki-laki maupun perempuan.

Membeli barang dengan online itu ya mudah tapi susah. Pertama kita harus jeli, dari harga, bahan dan lainnya. Kita juga harus tahu, penjual ini bisa dipercaya atau tidak. Tanya teman, pernah tidak beli di A atau B. Harus hati-hati karena modus penipuan semakin canggih.

Mudahnya membeli online itu kita bisa melakukan transaksi di mana saja tanpa bertatap muka. Setelah bertanya harga dan lain-lain, kita tinggal mentransfer uang sesuai kesepakatan bisa lewat ATM atau internet banking maupun SMS banking. Kadang ada juga lho toko online yang mau dibayar di tempat. Tentunya di kota-kota tertentu.

Untuk buku, sepatu dan baju saya sudah pernah menggunakan jasa online di Zalora dan republikfiksi.com. Nah tinggal tiket sama jamnya ini yang masih diangan-angan. Tapi ya kalau punya uang lain, kelima benda di atas bolehlah diorder lagi hihi.

Namanya orang hidup, menuruti keinginan itu tidak akan pernah ada habisnya. Aku ingin ini itu banyak sekali. Sering saya ulangi, belilah sesuatu ketika dibutuhkan. Jaga-jaga untuk persiapan boleh, tapi lebih enak kalau membeli dan langsung dimanfaatkan. Tapi kalau beli dan menunpuk buku, ya #Ngikik #Nunduk :uhuk, siapa tahu bisa buat perpustakaan hehe.

Bye :hai

Postingan ini diikutsertakan dalam Event Tokoumami 1st Giveaway

@jiahjava jiahaljafara32@gmail.com

Mimpi Basah

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Duh, judul saya itu lho! Hihi :uhuk. Kalian kalau sudah menginjak dewasa tentu tidak asing dengan yang namanya Mimpi Basah. Mimpi basah itu ya mimpi dan kamu merasa basah.

Ji, kamu perempuan, tapi kok Mimpi Basah? Serius basah?

Saya serius. Kapan saya bohong? Eh kalau pun bohong kalian tidak tahu :uhuk.

Ceritanya waktu itu malam sebelum ulang tahun Mbak pertama saya. Saya pulang jualan, malam dan tidur di rumahnya bersama Sinta, keponakan jenong saya. Entah karena lelah atau apa, saya mimpi.

Mimpi itu ya bunga tidur. Di dalam mimpi itu saya ehm, ehm :uhuk. Hayo pikirannya.... Saya berdebat dengan Kakak lelaki saya. Saya sedih dan menangis tersedu-sedu. Masih dalam tangis, eh Mbak saya bangunin. Saya masih belum sadar, sesenggukan dan Sinta ikut nangis.

Selang beberapa menit, saya diam lalu tidur lagi sambil mikir. Saya kenapa? Masa gitu saja nangis sampai terbawa ke dunia nyata?

Pagi hari saya bangun. Mata saya tembem. Mbak saya ketawa-ketiwi karena insiden nangis saya. Padahal ya kalau nangis biasa, sadar, mata saya gak tembem. Entahlah.

Jadi begitulah mimpi basah saya. Basah akan air mata hehe :uhuk. Kalau kalian, mimpi apa yang terbawa ke dunia nyata?